Senin, 25 Agustus 2008

Orasi DR. Anis Shorosh

Saya menyapa anda sekalian dengan mengatas namakan Yesus dari Nazaret, putra negeriku. Di kota Nazaret orang mengatakan "Janganlah Pergi mengunjungi seorang teman dengan tangan hampa". Maka pada malam hari ini, saya sangat berbahagia sekali dapat mempersem­bahkan sebuah hadiah untuk teman saya Ahmed Deedat, yang secara pribadi baru pertama kali ini saya berjumpa dengannya. Di samping itu, saya juga ingin mem­persembahkan sebuah hadiah, khusus kepada para pimpinan koster (penjaga gereja), yaitu kunci kota kami, Mobile, di Alabama. Hadiah ini diberikan kepada orang-orang yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan ajaran Masias dari Nazaret, tidak di kota kami saja, bahkan di kota-kota lainnya juga, dan untuk seluruh rekan-rekan Tuan Ahmed Deedat, saya mempersembahkan lambang-lambang khusus untuk Bible dari kota Baitul Maqdis, di mana terlihat di dalamnya gambar kubah hijau dan lambang-lambang lainnya dari kota tersebut.

(tepuk tangan meriah dari para hadirin)

Saya kira sebagian besar dari anda telah lama duduk di auditorium ini, dan sebagian anda datang dari tempat-­tempat yang jauh. Sudah saatnya anda berdiri bersama saya untuk beberapa saat. Mari silahkan berdiri, dan ketika anda dalam keadaan demikian, saya ingin mengikut sertakan anda dalam sebuah ritual yang telah saya persiapkan. Saya membaca Bible dengan bahasa saya, yaitu bahasa Arab dalam keadaan ruku' dan membacakannya kepada orang-orang dalam keadaan berdiri karena menghormati dan mengagungkannya.

Saya berharap kepada para hadirin yang membawa naskah Bible -sebagaimana yang diusulkan oleh Tuan Ahmed Deedat dalam pemberitahuannya- agar membuka kitab tersebut, dan kita akan membaca bersama-sama, delapan ayat pertama dari pasal satu, Surat Kepada Orang Ibrani.

1. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2, maka pada zaman akhir ini, Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan anak-Nya, yang telah la tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia, Allah telah menjadikan alam semesta. 3, Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa-dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Maha Besar di tempat yang tinggi, 4, jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka, 5, karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah la katakan, “Anak-Ku Engkau !. Engkau telah Ku peranakkan pada hari ini? dan Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan la akan menjadi anak-Ku?". 6, Dan ketika Ia membawa pula anak-Nya yang sulung ke dunia, la berkata, "Semua malaikat Allah harus merryembah Dia ". 7, Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata, "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api". 8, Tetapi tentang anak Ia berkata, `Takhta-Mu ya Allah tetap untuk seterusnya dan selamanya. Dan tongkat kerajaan Mu adalah tongkat kebenaran".

“Terima kasih, dan silahkan duduk kembali . . . Raja Palestina berkebangsaan Roma yang terkenal, Pilatus Al-Binty, berdiri di atas beranda yang sejajar dengan jumhur yang berdesakan di hadapannya, di lapangan benteng Anthonio di Baitul Maqdis, tempat saya dulu tinggal sebelum pindah. Dia mengarahkan sebuah pertanyaan yang sangat penting kepada jumhur yang sedang kacau balau, yaitu "Jadi, apa yang akan kita perbuat terhadap Yesus yang telah mengaku sebagai Mesias?". Pada malam ini, setelah 1985 tahun peristiwa bersejarah itu berlalu, nasib setiap yang hidup masih tetap dipertaruhkan untuk menjawab pertanyaan ini. Adapun jawaban jumhur di pagi buta itu adalah "Saliblah dia!". Sedangkan sebab yang mereka kemukakan kepada Pilatus adalah "Sesuai dengan syari'at kita, dia harus dibunuh, karena dia telah menjadikan dirinya sebagai anak Alllah". Karena takut terjadi pemberontakan yang berbahaya, dan demi menyenangkan hati para pendeta Yahudi, Pilatus mengikuti permintaan jumhur, kendati dengan jelas dia menyatakan sebanyak tiga kali, "Aku tidak menemukan satu alasanpun padanya". Enam ratus tahun setelah peristiwa ini berlalu, al-Qur'an menggambarkan Yesus sebagai anak yang suci, artinya yang suci dari dosa-dosa. pertanyaan yang akan saya lemparkan kepada anda pada malam hari ini adalah, "Apakah Yesus dari Nazaret seorang pembohong atau idiot, ataukah dia - sebagaimana yang diakuinya- adalah Tuhan!?".

Semua makhluk, akal dan sejarah menyaksikan keberadaan Allah, dan agama-agama adalah hasil dari upaya keseriusan manusia untuk mengenal Allah, demikianlah yang dikatakan oleh para filosof, theolog dan kaum sejarawan.2

Akan tetapi, tunggu dulu!. Saya ingin melontarkan kepada anda pertanyaan berikut, "Apakah Allah benar-­benar hilang?. Apakah kita perlu mencari-Nya?. Bukankah kita yang hilang!? dan oleh karena itu Dia datang untuk mencari kita lewat Yesus, Mesias!?".

Sekali lagi saya ingin mengarahkan perhatian anda kepada ayat 3 dan 4, pasal 4 dari Surat Kedua Kepada Jemaat di Korintus.

"Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah". (Surat Paulus yang Kedua Kepada Jemaat di Korintus 4: 3-4)

Bible adalah kitab terbaik di atas muka bumi, terdiri dari 66 surat dan ditulis selama 1500 tahun dengan melibatkan hampir 40 orang pengarang, di antara mereka ada raja-raja dan para penggembala, ada orang-orang kaya dan para fakir miskin, ada orang-or­ang tua dan para pemuda, dan ada para nelayan. Akan tetapi kitab ini mengandung isi yang menunjukkan bahwa ia adalah perkataan Allah yang diilhamkan dan yang suci, karena pengarang sebenarnya adalah satu, yaitu Roh Kudus. 3 Saya akan membacakan kepada anda ayat 20 dan 21, pada pasal pertama dari Surat Petrus yang Kedua:

“Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, 21, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan okh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah". (Surat Petrus yang Kedua 1: 20-21)

Kita mengetahui bahwa Bible adalah kitab yang diilhamkan untuk mewujudkan nubuat-nubuat (berita-­berita kenabian) yang tersebut di dalamnya, yaitu nubuat-nubuat yang mendahului peristiwa beberapa abad sebelumnya. Demikian pula Bible telah berperan serta dalam mendidik akhlak setiap masyarakat manusia 4 yang percaya dengannya dan mengamalkan ajaran-ajarannya. Di samping itu, keshahihan Bible juga mendapat kritikan, akan tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebathilannya. Sebab fakta-fakta sejarah dan manuskrip-manuskrip klasik telah membuktikan keshahihan kitab ini sebagaimana yang dibuktikan oleh penemuan-penemuan Arkeologi.

Pada saat ini terdapat sekitar 25.000 manuskrip Bible yang sebagiannya berada di museum Inggris.

Anda dapat melihatnya untuk membuktikan keshahihan perkataan vang dinisbahkan kepada Allah ini.

Dari manuskrip-manuskrip ini, yang paling terkenal di antaranya adalah manuskrip yang diberi nama ‘Codex Alexandrinus',5 sejarahnya kembali ke tahun 350 Masehi. Yang lainnva bernama `Codex Vaticanus',6sejarahnya kembali ke tahun 325 Masehi. Manuskrip-manuskrip Laut Mati yang berisikan teks lengkap Perjanjian Lama, yang penulisannya berlangsung sejak 2250 tahun yang silam. Sebagian anda tentu telah mendengar tentang penemuan mengagumkan yang terjadi di Aughar, Suriyah, sebelum 30 tahun yang lalu, dan di kota Ablah sepuluh tahun yang lalu, di mana pada kedua kota tersebut berhasil ditemukan sisa-sisa sebuah peradaban sejati. Kedua penemuan ini telah memperkuat kepercayaan kita tentang kebenaran Bible dan ilham Tuhan. Tuhan Yesus kita sendiri yang tidak pernah berdusta telah berkata:

"Langit dan bumi akan berlau, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu". (Matius, 24: 35)

Dengarkanlah peringatan yang tersebut dalam kitab Wahyu Kepada Yohanes:

". . . Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota Kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini ". (Wahyu Kepada Yohanes 22: 18-19)

Tuhan yang menyingkapkan Bible kepada kita adalah Tuhan yang satu.

Saudara, saudari yang terhormat . . .

Tidak ada Tuhan kecuali Tuhan yang satu, dan bersamaan dengan itu, Tuhan yang satu ini menyingkapkan zat-Nya pada 3 oknum, sekalipun hal itu sulit difahami oleh akal kita yang terbatas dan kendatipun diingkari oleh orang-orang kafir, orang­orang skeptis dan para atheis. Ini bukanlah penemuan saya pribadi, akan tetapi beginilah Allah tampak dengan oknum-Nya yang tiga pada alam, pada Bible dan dengan cara-cara yang lain.

Dengan segala kerendahan hati biarkan saya berusaha memahami teka-teki ini sebagaimana anda telah berusaha memahaminya. Dan dalam pada itu, marilah kita mengakui kekurangan akal kita sekaligus mengambil sebagian contoh dari alam, di mana Allah memperlihatkan sebagian dalil-dalil yang menunjukkan tentang hal tersebut.

Misalnya kita memiliki unsur-unsur, ada berapa? Tiga; padat, gas dan cair, kenapa semuanya ada dalam dga keadaan!?.

Udara yang kita hirup tersusun dari tiga unsur, Oksigen, Hidrogen dan Nitrogen, akan tetapi ia adalah udara!.7

Air dalam kondisi alaminya adalah cairan. Akan tetapi apabila membeku, ia menjadi es, dan apabila menggelegak, ia menjadi gas atau uap. Bersamaan dengan itu, ia adalah esensi yang satu.

Perhatikanlah matahari yang berjarak sekitar 93.000.000 kilometer dari kita, di dalamnya terdapat hangat, cahaya dan panas. Akan tetapi ia adalah matahari yang satu.

Masa terbagi kepada; masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Manusia terdiri dari ruh, jasad dan akal. Bahkan keluargapun terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

Dengan jelas, hakikat penugasan tampak dalam ayat-ayat pertama dari kitab Kejadian, dimana tersebut: (Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi). Di sini Allah adalah pencipta. Pada ayat yang kedua kita diperkenalkan kepada oknum kedua, yaitu Roh Ku­dus: (dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air), dan pada ayat yang ketiga muncul Anak Allah: (Berfirmanlah Allah: 'Jadilah terang'. Lalu terang itu jadi).

Beberapa abad setelah penulisan kisah-kisah ini berlalu, kita mendengar gema hakikat ini pada ayat­ayat pertama dari Injil Yohanes: (Pada mularrya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah). Dan Firman dengan sifatnya sebagai Zat, jelas terlihat pada ayat yang kedua: (la pada mulanya bersama-sama dengan Allah).

Sekali lagi kita kagum karena kita menyingkap Trinitas pada pasal pertama dari kitab Kejadian:

(Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita"). (Kejadian 1: 26)

Pertanyaan yang akan saya lemparkan kepada anda adalah: Apakah Allah membahas masalah penciptaan manusia bersama diri-Nya sendiri?. Atau dengan kata lain: Apakah Dia bercerita dengan diri-Nya sendiri?. Ataukah Dia bercerita dengan oknum yang lain dari tiga oknum yang kita namakan Allah?. Benar, Dia bercerita dengan oknum-oknum yang lain, bukan dengan diri-Nya sendiri!.

Perhatikan kata-kata gantinya: ("Kita menjadikan manusia menurut gambar kita dan rupa kita" ) Ada tiga kata ganti jamak (plural) yang terbatas. Kemudian kita beralih kepada ayat 27 pasal 1 dari kitab Kejadian, di mana kita membaca: (Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan). kita perhatikan di sini ada tiga kata ganti, akan tetapi berbentuk tunggal (singular), bukan jamak, sebab Dia adalah Tuhan yang satu, akan tetapi Dia tiga kesatuan yang kudus (Holy Trinity).

Sekali lagi Hakikat Trinitas tampak muncul pada ayat 22, pasal 3 dari kitab Kejadian: (Berfirmanlah Tuhan Allah, "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita; tahu tentang yang baik dan yang jahat" )

Demikian pula pada ayat yang ke 7, pasal 11 dari kitab Kejadian, kita juga mengetahui tentang sesuatu dari rahasia Trinitas, ketika orang-orang memuji menara Babel: (Baiklah Kita turun dan mengacau balaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing).

Sekali lagi saya bertanya kepada anda: Apakah Allah bercerita dengan diri-Nya sendiri?. Jika memang benar demikian, kenapa Dia tidak berkata: Aku turun!?.

Dalam kitab Nabi Yesaya, malaikat menyatakan: (Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya)

Hadirin sekalian, dapatkah anda menafsirkan kepada saya berapa kali diulang kalimat Kudus? Diulang tiga kali, bukan diulang dua kali, empat kali atau lebih.

Pada ayat kedelapan dari pasal yang sama, rahasia Trinitas lebih tampak jelas dari tempat lain manapun:

(Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Ku-utus, dan siapakah yang mau pergi untuk Kami?"). (Yesaya 6: 8)

Apakah anda perhatikan kata-kata gantinya?. "Ku­utus dan pergi untuk Kami ". Maka, Kami sama dengan Aku, dan Aku sama dengan Kami."

Kebanyakan anda mengetahui bahasa Arab. sebagian orang mengatakan bahwa bahasa induk saya adalah bahasa Arab, bukan bahasa Inggris, akan tetapi bahasa Arablah bahasa saya dan ibu saya, dan beliau masih senantiasa memakainya dalam percakapan.

Kata-kata kerja (Predikat) dalam bahasa Arab - seperti bahasa Semit lainnya- berbeda dengan kata-kata kerja dalam bahasa-bahasa lain.

Dalam bahasa Arab -sebagaimana dalam bahasa Ibrani, bahasa Perjanjian Lama- ada kata-kata kerja untuk menunjukkan tunggal, dua dan jamak.

Ambillah contohnya kata kerja Akala (makan) dalam bahasa Arab Kata kerja ini digunakan untuk or­ang tunggal, sedangkan untuk dua orang kita katakan Akalaa, dan untuk tiga orang kita katakan Akaluu. Demikian pula dalam sebagian besar bahasa-bahasa Semit, biasanya kata kerja menunjukkan jumlah orang­orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata kerja digunakan untuk tunggal, dua, tiga atau sejuta. Lain halnya dalam bahasa Arab atau bahasa Ibrani, sampai­sampai kata Elohim, nama Allah, disebutkan dengan bentuk jamak. Dan, pada ayat pertama pasal 1 dari kitab Kejadian terdapat kata Syamain (bahasa Ibrani) yang berarti langit-langit, digunakan dengan bentuk jamak. Tidakkah terlintas di hati anda untuk bertanya kepada saya, mengapa Allah menampakkan din-Nya dalam bentuk Trinitas?!. "Akulah Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub", dan pada kitab Bilangan, kita membaca:

"Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau", "Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia", "Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera". (Bilangan 6: 24-26)

Kenapa pemberkahan Tuhan ini ada, jika Allah adalah satu?.

Dari kisah kelahiran Mesias -sebagaimana yang tersebut dalam Injil Lukas- sekali lagi kita memahami Tuhan yang memiliki tiga oknum, di mana malaikat bersenandung-.

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya". (Lukas 2: 14)

Semua kita menyanyikan kidung ini pada waktu hari natal setiap tahun. Dan, di antara julukan Yesus adalah Raja Damai sebagaimana yang tersebut dalam kitab nabi Yesaya, sebab malaikat membawa kabar gembira dengan menjelmanya Raja Damai di Betlehem. Trinitas terlukis dengan kuat lewat pembaptisan Yesus.

Maka begitu beliau keluar dari air, beliau melihat langit terbelah dan Roh Kudus turun atas beliau dalam bentuk seekor burung merpati, dan beliau mendengar suara dari langit berseru:

(Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan). (Matius 3: 17)

Trinitas tidak hanya tersingkap ketika kelahiran Mesias dan sejak permulaan risalahnya di atas muka bumi saja, bahkan sampai ketika risalah tersebut berakhir.

Ketika Mesias muncul di atas gunung Tiberias yang tidak seberapa jauh dari kota Nazaret, tempat saya tinggal dulunya, beliau melihat Roh Kudus seolah-olah seperti burung merpati, dan Tuhan Bapa pun menyatakan: (Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada­Nyalah Aku berkenan).

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Ucapan pendeta Shorosh bahwa agama-agama merupakan hasil upaya manusia adalah ucapan yang keliru. Sebab, Allah SWT. telah mengutus para rasul dan nabi-nabi-Nya yang mulia untuk mengenal­Nya dan menyembah-Nya. Maka, agama yang benar adalah agama yang hanya datang dari sisi Allah saja, dan tak seorangpun manusia berhak ikut campur untuk menyusun hukum-hukum-Nya dan memperjelas syari'at-Nya. Akan tetapi, Allah SWT. telah mewahyukan kepada para rasul dan nabi-nabi-Nya untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada manusia. (pent)

3. Bible berisikan 66 kitab menurut aliran Protestan dan Ortodoks, dan berisikan 73 kitab menurut aliran Roma Katholik yang mengikuti gereja Barat. Sedangkan 7 kitab yang lebih dinamakan Abu Karifa artinya kitab-kitab yang diragukan atau yang tipis.

4. Saya tidak tahu apa yang dimaksud oleh perdeta Anis Shorosh dengan perkataannya bahwa Bible telah berperan serta dalam mendidik akhlak setiap masyarakat manusia. Dia benar-benar lupa bahwa di antara isi Bible terdapat lafaz-lafaz jorok, fasik dan durjana. Apakah perkataan ini perkataan yang diilhamkan dan diwahyukan dan Allah!?. Saya akan menunjukkan beberapa contohnya kepada anda, pembaca budiman:

(A). Teks pertama dari kitab Kejadian 19: 30-38, yaitu kisah perzinahan Luth -Nabi yang suci mulia- dengan kedua putrinya (Maha Suci Allah), coba anda simak teksnya:

"Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sema dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu goa beserta kedua anaknya. 31, kata kakaknya kepada adiknya, Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. 32, marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita ". 33, pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. 34, keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya, "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia mlnum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita" 35, demikianlah juga malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya, dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. 36, lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37, yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. 38, yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa Bani Amon yang sekarang".

Bukankah hal yang aneh?! Seorang tua bangka yang mabuk dan berumur 120 tahun melakukan hubungan seksual dengan kedua anak perempuannya, lalu melahirkan Bani Amon dan Bani Moab, salah satunya termasuk kakek moyang sang penebus dosa (Jesus Kristus).

(B). Kisah berikutnya adalah kisah penipuan yang dilakukan Yakub terhadap ayahnya Ishaq. Kisah ini menceritakan bahwa Yakub telah menipu ayahnya dan mencuri untuk merebut keberkahan saudaranya yang sulung, Esau. Mari kita biarkan kisah tersebut menceritakan sendiri apa yang sedang kita bicarakan:

"Ketika lshak sudah tua dan matanya telah kabur sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipangilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya, "Anakku ". Sahut Esau, "Ya, bapa ". 2, berkatalah lshak, "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku. 3, maka sekarang ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang. 4, olahlah bagiku makanan yang enak sepeti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku supaya kumakan, agar aku memberkati engkau sebelum aku mati ". 5, tetapi Ribka mendengarkannya, ketika lshak berkata kepada Esau, anaknya.

Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dlbawanya kepada ayahnya, 6, berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknva, telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu, 'Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan yang enak supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati : Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu. 9, pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya. 10, bawalah itu kepada ayahmu supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau sebelum dia mati". 11, lalu Yakub berkata kepada Ribka, ibunya, "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin. 12, mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti dia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat". 13, tetapi ibunya berkata kepadanya, Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku. Degarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu ". 14, lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya. Sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya. 15, kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, enak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya. 16, dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu. 17, lalu dia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya. 18, demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata, '°Bapa!". Sahut ayahnya, "'Ya, anakku; siapakah engkau'" 19, kata Yakub kepada ayahnya, Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini agar bapa memberkati aku ".20, lalu Ishak berkata kepada anaknya itu, "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!". Jawabnya, "Karena TUHAN, A!lahmu membuat aku mencapai tujuanku" lalu kata lshak kepada Yakub, Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan". 22, maka Yakub mendekati lshak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata, Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau", dan seterusnya (Kejadian 27: 1-45)

(C). Adapun penggalan berikutnya adalah kisah yang dihubungkan secara zalim dan aniaya kepada nabi Allah Sulaiman as., yaitu apa yang mereka namakan kidung-kidung agung. Berikut anda dapat melihat sendiri satu contoh dari apa yang mereka namakan Kitab Suci:

"Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, Puteri yang berwatak luhur!.
Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman. Pusarmu bagai cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur
Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung. Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon
Dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung
Seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Betapa cantik, betapa jelita engkau
Hai tercinta di antara segala yang disenangi.
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma
Dan buah dadamu gugusannya.

Kataku: Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya. Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel" (Kidung Agung 7: l -8)

(D) Kisah dua perempuan pelacur yang bersaudara, Ohola dan Oholiba. Coba anda perhatikan sebagian kisah yang memalukan ini:

"Ada dua orang perempuan anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada kepera wanannya dipegang-pegang, segera sesudah kelihatan oleh matanya ia birahi dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim. Maka orang Babel datang kepadanva menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka. Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik daripadanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya' (Yehezkiel 23:1-19).

Pembaca budiman, Kitab Suci (Bible) bagi mereka adalah tempat timbunan, bahkan dipenuhi kisah-kisah semacam ini, pencurian, perampasan, perampokan, perzinahan dan setiap hal yang dibenci jiwa dan dimusuhi oleh watak yang luhur. Alangkah baiknya jika seandainya setiap muslim memiliki naskah Bible -sebagaimana yang dianjurkan oleh Syeikh Deedat- sebab itu merupakan sebuah perbendaharaan bagi putra-putri anda. Wallahu alam. (Editor).

5. Naskah Alexandria: para ilmuwan mereka memperkirakan bahwa sejarah penulisannya kembali ke abad V masehi, isinya mencakup teks Perjanjian Baru Yunani dan merupakan naskah yang kurang. Naskah ini belum di kenal sebelum abad XVII Masehi. Naskah yang diberikan Crael Lokaris kepada raja Inggris yang pertama, James, mencakup dua naskah Kalman yang banyak memiliki kekurangan. Naskah ini kemudian di simpan di Musium inggris, di London.

6. Naskah Vatican. Diperkirakan naskah ini ditulis pada abad IV masehi dan ada kemungkinan ditulis di kota Alexandria. Naskah ini berisikan teks-teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, disertai adanya kekurangan yang jelas pada kebanyakan tempat, dan juga berisikan sebagian kitab-kitab yang tidak diperpegangi. Naskah ini tersimpan di perpustakaan Vatican dan sebelum tahun 1481 M belum dikenal oleh paro ilmuwan Nasrani. (Pent.)

7. Campuran udara juga mengandung atom Karbon yang terdapat dalam C02, sebagaimana terdapat di alam banyak contoh yang bukan tiga. Jenis -misalnya- adalah ungkapan menunjukkan laki-laki dan wanita, arah penjuru ada empat, lautan ada tujuh, . . begitulah seterusnya.
.