Selasa, 26 Agustus 2008

Orasi DR. Anis Shorosh (Lanjutan)

Saudara-saudari yang terhormat!

Mampukah anda untuk menafsirkan kepada saya urutan angka tiga dalam kondisi-kondisi berikut ini, jika yang dimaksudkan bukanlah isyarat kepada rahasia Trinitas?!

Mesias telah menciptakan tiga keajaiban yang berkaitan dengan nelayan di Laut Jaliel, beliau telah menghidupkan kembali tiga orang yang telah mati, seorang anak putri, seorang pemuda dan seorang laki-­laki tua sebagai tanda kecintaan beliau kepada semua orang dengan berbagai perbedaan umur mereka.

Petrus telah mengingkari tuannya (Mesias) tiga kali dan menyatakan kecintaannya kepada tuannya sebanyak tiga kali. Dan, kemunculan Mesias juga disaksikan oleh tiga orang dari murid-murid beliau.

Lama masa risalah beliau di atas muka bumi adalah tiga tahun, dan beliau adalah orang ketiga dari tiga or­ang yang telah disalib pada waktu itu. Salah seorang mereka disalib dengan sebab dosa, yang lainnya dengan dosa, dan beliau disalib sebagai penebus dosa. Kemudian beliau bangkit dari antara orang-orang yang mati pada hari yang ketiga.8 Apakah ada di antara anda ada orang yang sanggup mengingkari penyampaian dari Allah ini!?. Ataukah anda menyangka bahwa Allah sengaja telah menyesatkan kita dan berdusta kepada kita!?. Jauh sekali.

Sebab, Allah mungkin menjadikan atau tidak menjadikan, berbuat atau tidak berbuat.

Yesus yang tidak pernah berdusta dan tidak pernah sekalipun berbuat kesalahan, telah mengakhiri risalah penebusan dosanya dengan keterangan jelas yang disebutkan dalam Injil Matius:

"Yesus mendekati mereka dan berkata, 'Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi ". (Matius 28: 18)

Nabi mana yang berani mengucapkan perkataan semacam ini!?.

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid­Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ". (Matius 28: 19-20)

Jutaan orang Masehi menamakan pesan ini ‘pesan penginjilan tugas yang agung', dan kebanyakan kami memulai upacara-upacara keagamaan dengan ungkapan ‘atas nama Bapa, Anak dan Roh Kudus'.

Sekarang marilah kita beralih kepada tema yang sedang kita perbincangkan, yaitu apakah Mesias itu adalah Tuhan?.

Biar saya tegaskan kepada anda, seandainya Yesus dilahirkan dengan cara yang sama seperti saya dilahirkan, bukan dengan cara yang luar biasa dari seorang wanita perawan, hidup dan mati seperti semua manusia, tidak bangkit dari antara orang-orang yang mati dan tidak naik ke langit, maka persolannya pasti tidak akan begini dan Mesias adalah seorang pembohong besar.

Adapun pertanyaan sesungguhnya yang harus dilontarkan pada malam ini adalah, apakah Allah itu adalah Mesias?.

Jika kita mengakui bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu, maka kita akan menghadapi masalah. Dari satu sisi kita percaya bahwa Allah mampu melakukan apa saja yang Dia kehendaki, karena kemampuan-Nya tidak terbatas. Dan, dari sisi lain kita menafikan kemampuan ini dari-Nya ketika mengingkari hak-Nya untuk menjadi seorang manusia. Manusia tidak mampu menjadi Tuhan!. Ini adalah kafir dan tajdif.9 Akan tetapi Allah mampu menjadi manusia, dan namanya adalah Tuhan Yesus, penebus dosa, raja diraja, dan tuan segala tuan.

DR. Stanley Johns yang diberi julukan ‘Utusan kepada orang-orang Hindu' ada menjelaskan tentang jenis-jenis agama yang terdapat di dunia:

(1). Jenis pertama: kesimpulannya bahwa Allah menyingkapkan zat-Nya dengan sebuah kitab suci.

(2). Jenis kedua: bahwa Firman menjadi syari'at atau sekumpulan hukum-hukum.

(3). Jenis ketiga: bahwa Firman menjadi jasad.

Seandainya manusia adalah perpustakaan­-perpustakaan, niscaya kitab adalah cara terbaik untuk berinteraksi dengan mereka. Seandainya mereka adalah undang-undang dan hukum-hukum internal, niscaya mereka merespon sekumpulan hukum-hukum dengan sebaik-baiknya. Dan karena kita adalah manusia, Allah menghendaki agar Firman menjadi jasad, sebagaimana yang kita baca dalam Injil Yohanes:

Firman itu telah menjadi jasad, dan diam diantara kita, dan kita melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran1 ". (Matius 1: 14) 10

Bagi anda yang mengetahui kisah Ibrahim, biarkan saya menggugah kembali ingatan anda pada malam ini.

Sesungguhnya Allah telah datang kepada Ibrahim dalam bentuk seorang manusia, seribu lima ratus tahun sebelum Allah datang ke Betlehem dalam bentuk seorang anak kecil.

Mari kita lihat dalam pasal 18 dari kitab Kejadian, di mana disebutkan:

"Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Serudah dilihatnya, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata, 'Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini ". (Kejadian: 18: 1-4)

Kemudian kita baca dalam ayat 13 dari pasal yang sama:

"Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Abraham, 'Mengapakah Sara tertawa dan berkata: sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan? pada waktu, yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki­-laki ". (Kejadian: 18: 13-14)

Tersebut dalam ayat 22-25 pada pasal yang sama:

"Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom. Tetapi Abraham masih berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik ?. Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?. apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?. Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian itu dari pada­-Mu. Masa Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil!? “. (Kejadian 18: 22-25)

Dan pada akhir ayat pasal 18 dari kitab Kejadian, gambaran Tuhan alam dilukiskan dalam bentuk manusia:

"Lalu pergilah Tuhan setelah la selesai berfrman kepada Abraham, dan kembalilah Abraham ketempat tinggalnya ". (Kejadian 18: 33)

Saya bertanya kepada anda saudara-saudaraku yang budiman, seandainya Tuhan tidak menghendaki keterikatan dengan ikatan tempat, masa, jarak dan berhadap-hadapan, lalu bagaimana Dia mampu meninggalkan Ibrahim?!.

Apa yang akan kita tentang Melkisedek yang merupakan jelmaan terakhir Yesus, Mesias!?.

"Tersebut dalam Surat Kepada Orang Ibrani:

"Sebab Melkisedek11 adalah raja Salem dan imam Al­lah Yang Maha Tinggi, ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja dan memberkati dia. Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya, Melkisedek. adalah pertama­-tama raja kebenaran , dan juga raja Salem, yaitu damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu dan tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam selama-lamanya". (Ibrani 7: 1-13)

Dia diciptakan dari tanah bumi, demikian pula kita diciptakan dari tanah bumi. Sedangkan Yesus dilahirkan dari Roh Kudus.

Dalam bukunya yang berjudul "Apa nama-Nya?", Tuan Deedat mengeluarkan segenap pendapat untuk membuktikan bahwa di antara sifat-sifat "Tuhan yang paling khusus adalah tidak pernah makan sama sekali.

Anda siapa dan mereka orang-orang primitif itu siapa, sehingga kalian mrngatakan apa yang mungkin dilakukan oleh Tuhan atau tidak dilakukan-Nya, apa yang dikatakan-Nya dan apa yang tidak, apa yang dijadikan-Nya apa yang tidak!!?.

Pasal 18 dari kitab Kejadian bercerita tentang tiga orang pengunjung yang datang dari langit kepada Ibrahim. Lalu beliau bercerita dengan pimpinan mereka dengan berkata: Wahai tuan, dan beliau berdiri di samping mereka ketika mereka sedang makan. Beberapa abad setelah itu, Yesus -Khalil Ibrahim dan Tuhannya- makan bersama murid-muridnya, sebelum dan sesudah kebangkitannya.

Karna inilah yang dipilih-Nya, dan karena Dialah Allah. Barangkali masalah yang ada di hadapan anda wahai kaum muslimin, kendati anda mengulang-ulang kalimat Allahu Akbar sebanyak 40 kali dalam sehari, akan tetapi Allah dalam pandangan anda tidak cukup besar untuk menciptakan keajaiban-keajaiban yang luar biasa.

Saya akan bertanya kepada anda, sampai kapan anda akan membiarkan Allah jauh dari kita, tanpa peduli dengan kita, bersikap sombong terhadap kita, padahal Dialah yang telah menaptakan kita dalam bentuk dan rupa-Nya!!?.

Orang-orang tersebut telah muncul menunjukkan diri kepada Ibrahim dan mereka berjalan ke arah Sodom. Salah seorang dari mereka tertinggal di belakang, dan dialah yang disapa oleh Ibrahim dengan ucapannya: Wahai Tuan.

Dengan penuh keikhlasan, secara sistematis dan jelas, biarkan saya menunjukkan kepada anda sebagian dari sifat-sifat utama yang dimiliki Allah, dan anda dengan sendirinya akan melihat bahwa semua sifat-sifat ini ada pada Yesus, Mesias, dan beginilah keberadaan Yesus dari sejak azali.

Tersebut dalam Injil Yohanes:

"Oleh sebab itu ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada”. (Yohanes 17: 5)

Dalam ceramah yang disampaikannya pada bulan Juli yang lalu di kota Birmingham, tuan Deedat mengatakan bahwa dia mempercayai setiap kalimat yang diucapkan oleh Mesias di dalam Injil. Jadi, hendaknya dia menjelaskan sikapnya yang kontradiksi ini.

Kemudian kita baca dalam Injil Yohanes:

“Abraham bapamu bersuka cita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersuka cita. Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya,`Umur-Mu belum lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?'. Kata Yesus kepada mereka, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi; Aku telah ada": (Yohanes 8: 56-58)

Jika anda membaca ayat 13 dan ayat sesudahnya dari pasal 3 kitab Kejadian, anda akan memahami sebabnya:

"Lalu Musa berkata kepada A!lah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu ". (Keluaran: 3: 13)

Kemudian kita baca dalam ayat 2 pasal 5 dari kitab Mikha tentang nubuat yang berkaitan dengan Betlehem, tanah kelahiran Mesias yang ditunggu, raja Yahudi. Pada ujung ayatnya tersebut:

"...yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala". (Mikha, 5: 2).

Apakah sifat ini cocok untuk orang biasa? ataukah ini adalah sifat Allah yang mulia, lalu Dia datang kepada kita dalam bentuk manusia?

Dalam Injil Yohanes terdapat ayat yang berkenaan dengan keberadaan Mesias sebelum permulaan alam.

"Sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan". ". (Yohanes 17: 24).

Sekarang mari kita perhatikan kandungan ayat-ayat pasal pertama dari Injil Yohanes:

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama­sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ". (Yohanes 1: 1-14)

Coba dengarkan kata-kata Sulaiman dalam kitab Amsal, di mana kita baca:

"Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamannya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu ". (Amsal: 30: 4)

Mana jawabannya?, atau apa jawaban atas pertanyaan itu?

Sepuluh abad setelah nubuat ini berlalu, Tuhan Yesus memberikan jawabannya kepada kita. Jawabannya ada dalam Injil Yohanes:

'Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain daripada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia". (Yohanes 3: 13)

Bible menyebutkan bahwa Yesus tetap senantiasa dalam keadaannya yang kemarin, sekarang dan selamanya, dan itulah sifat yang hanya duniliki oleh Allah.

Kita membaca dalam kitab wahyu kepada Yohanes:

“Aku adalah Alfa dan Omega, permulaan dan penghabisan. Firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha Kuasa". (Wahyu 1: 8).

Kemudian di dalam pasal yang sama, pada ayat 17-18 disebutkan:

17. "Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi la meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: `Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18. dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaat maut. " (Wahyu Kepada Yohanes, 1: 17-18).

Apakah ayat-ayat, atau penjelasan, atau berita-­berita yang disebutkan di dalam al-Kitab di atas, menunjukkan bahwa Yesus yang dilahirkan secara luar biasa, hanya sebagai manusia biasa atau apakah ayat-­ayat, atau penjelasan, atau berita-berita tersebut benar­-benar menunjukkan bahwa Yesus adalah "Tuhan yang menjelma dalam bentuk manusia?

Di antara sifat-sifat Allah Yang Maha Tinggi dan Menguasai adalah mengetahui peristiwa-peristiwa akan datang yang belum terjadi, dan Yesus dapat mengetahui hal itu. Saya yakin bahwa mayoritas para hadirin, kaum terpelajar yang ada di tempat ini sudah mengetahui tentang kisah seorang wanita Samiri yang disebutkan di dalam Pasal empat dari Injil Yohanes. Mengapa wanita tersebut dapat yakin dan percaya ketika Yesus mengatakan kepadanya bahwa ia adalah Mesias Al­-Muntazhar?

"16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggilah suamimu dan datang ke sini. 17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempuryai suami. "Kata Yesus kepadanya: `Tepat katamu bahwa engkau tidak mempunyai suami. " 18. Sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu, dalam hal ini engkau berkata benar. " (Yohanes 4: 16-18).

Wanita itu dipenuhi rasa takut, maka ia pun pergi ke kota dan mengatakan kepada manusia:

"29. "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkin dia Kristus itu?"30. Maka mereka pun pergi ke luar kota !a!u datang kepada Yesus. " (Yohanes 4: 29-30).

Mereka mengatakan:

"45. Filipus bertemu dengan Natanae! dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus anak Yusuf dari Nazaret. " (Yohanes 1: 45).

"47. Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepadanya, lalu berkata teatang dia: "Lihat inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 48. Kata Natanael kepadanya: "Bagaimana engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara. " 49. Kata Natanael kepadanya: "Rabi, Eagkau anak Allah, Engkau Raja orang Israel. " (Yohanes 1: 47-49).

Mengapa Yesus dapat melihat Natanael, padahal belum ada seorang pun vang dapat melihatnva selain Allah.

Yesus telah mengetahui tentang pengkhianatan yang akan dilakukan muridnya, ia juga telah mengetahui tentang peristiwa penyalibannya, kematiannya, dan saat­saat kembalinya, secara detail dan terperinci, hingga murid-muridnya sendiri pun pada awalnya tidak mampu untuk mempercayainya. la dapat mengetahui bahwa Butras akan mengingkarinya sebanyak tiga kali, padahal Butras adalah salah seorang muridnya yang sangat setia. Ia juga dapat mengisahkan secara terperinci tentang berbagai macam peristiwa kehancuran yang akan terjadi di Baitul Maqdis, tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi setelah tiga puluh tahun penyalibannya, dan lain sebagainya. Di samping itu, ia juga telah berbicara tentang hari akhir, dan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan akan datangnya hari akhir tersebut, yaitu persitiwa-peristiwa yang sedang kita alami malam ini di London dan di kota-kota lain di seluruh dunia.

Pada acara makan malam bersama murid­-muridnya, yang disebut dengan makan malam terakhir, ia mengisahkan kepada mereka tentang kematiannya, kebangkitannya, dan saat-saat dimana ia akan kembali lagi ke dunia.

Dengan seluruh bukti-bukti yang sangat jelas tersebut, apakah masih ada di antara kita orang yang sanggup untuk mengatakan dengan ketulusan hatinya dan kejernihan nuraninva bahwa Yesus bukan Tuhan yang menjelma dalam bentuk manusia?.

Bahkan al-Qur'an al-Karim sendiri, sebagai kitab suci umat lslam, turut mengatakan bahwa Yesus dapat mengetahui kapan akan terjadinya hari kiamat.12

Di dalam Injil Matius disebutkan bahwa ketika jenderal dari para pembesar 'Timur sampai di Baitlehem, mereka menanyakan, ‘dimanakah orang yang dilahirkan untuk menjadi raja?'

Bukankan suatu keanehan, jika anak yang dilahirkan itu (Yesus) disebut sebagai raja, padahal julukannya yang benar adalah Amir (pemimpin).

Di dalam Injil Matius, kita juga dapat membaca bahwa ketika mereka melihat seorang anak kecil yang bersama Maryam, mereka segera bersujud kepadanya, dan orang-orang yang berakal pun hingga hari ini masih bersujud kepadanya (Yesus)13. Sedangkan tentang ketiga hadiah yang mereka berikan kepadanya (anak kecil yang bersama Maryam) adalah hadiah-hadiah yang menunjukkan akan hal-hal tertentu; emas yang mereka berikan menunjukkan bahwa ia adalah seorang raja, pakaian yang mereka berikan menunjukkan bahwa ia adalah Tuhan, dan kepahitan yang mereka berikan kepadanya menunjukkan akan kematiaannya di dalam kapan yang tidak sama seperti kapan manusia.

Umat jin dan setan pun mengetahui Yesus, dan mereka sujud kepadanya, seperti yang disebutkan di dalam Injil Markus.

"6. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya 7. dan dengan keras ia berteriak: `Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Maha Tinggi? Demi Allah, jangan siksa aku. " (Markus 5: 6-7).

Dalam ayat ke 41 dan setelah, dari pasal 20 Injil Lukas, terdapat beberapa bukti akan keberadaan Yesus sebagai Tuhan, di antaranya adalah sujudnya musuh­musuhnya kepadanya.

"41. Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesaias adalah anak Daud. 42. Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: “Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, 43. Sampai Kubuat musuh-musuh Mu menjadi tumpuan kaki Mu. 44. Jadi Dauxd menyebut dia Tuannya, bagaimana mungkin ia anaknya pula?" (Lukas 20: 41 -44).

Dalam Injil Yohanes pasal 9 juga disebutkan bahwa Yesus dapat menyembuhkan seorang pemuda yang dilahirkan dalam keadaan buta. Selanjutnya mari kita baca ayat 35 sampai 38 dari pasal yang sama tentang akhir daripada kisah yang mengesankan ini.

"35. Yesus mendengar bahwa iu telah diusir keluar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: “Percayakah engkau kepada anak manusia?" 36. Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya. " 37. Kata Yesus kepadanya; "Engkau bukan saja melihat Dia, tetapi Dia sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!" 38. Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" lalu ia sujud menyembah-Nya. " (Yohanes 9: 35-38).

Ijinkan saya membuka rasionalitas dan nurani anda dengan membahas dan mengingatkan anda akan beberapa fenomena tentang Yesus yang disebutkan di dalam Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose.

"13. la telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; 14. di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. 15. la adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 16. karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan, yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. 17. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. 18. Ialah kepada tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga ia lebih utama dalam segala sesuatu. " (Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose 1: 13-18).

------------------------------------------------------------------------------
8. Sungguh aneh jika sang pendeta iru menafsirkan kalimat-kalimat Bible dan peristiwa-peristiwanya dengan sekehendak hatinya, sebab dengan cara apapun dia hendak mengarang-ngarang rahasia Trinitas dari buki-bukti yang disebutkannya. Akan tetapi di sini kita ingin sedikit membahas apa yang telah didakwakannya, yaitu kebangkitan Mesias dari antara orang-urang yang mati pada hari yang ketiga Mari kita mulai dengan nubuat yang dikatakan oleh Yesus di dalam Injil Matius: 12: 40, begini bunyinya: "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam".

Injil-Injil meriwayatkan bahwa beliau mati di atas salib dan dikuburkan pada han (um'at, persisnya sebelum terbenam matahan, maka ini dianggap satu malam. Anggaplah bahwa beliau telah berada di dalam kubur pada pagi hari Sabtu selama satu hari satu malam. Anggap jugalah bahwa beliau bangkit dari antara orang-orang yang mati pada pagi hari Ahad sehingga kuburan tersebut tidak berisi lagi. Dengan demikian bagaimanapun ini tidak sampai dua hari. Bagaimana bisa jadi tiga hari tiga malam!?. (Pent.)

9. Tajdif tersebut dalam kitab Nihayah Ibnu Atsir; Laa tajdifuu bi ni 'amillah, artinya jangan kamu ingkari nikmat-nikmat Allah dan kamu lepaskan. Tersebut dalam kamus Al-Munjid: Jaddafa ‘alallah, artinya berbicara atas-Nya dengan kekafiran. Dengan makna inilah yang dimaksud oleh kata Blasphemy dalam terjemahan bahasa Inggris yang diperpegangi yang bemama naskah raja James. (Pent.)

10. "Firman itu telah menjadi jasad", potongan ayat ini memiliki perbedaan antara naskah bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang akan kami jelaskan sekarang:

(1) Naskah cetakan Katholik menyebutkannya begini: "Firman itu telah menjadi manusia, lalu diam di antara kita". (2) Naskah terjemahan tafsir yang dinamakan N.I.V begini: "Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita". Sedangkan naskah berbahasa Inggris, kami ambil contohnya dari:

(1) Today's English Version, begini: "The word became a human and, Full of Grace and Truth, lived among us". (2) Naskah Standard yang telah direvisi atau dikenal dengan nama R.S.V (Revised Standart Ver­sion): "And The word became flash and dwelt among us". (3) Naskah Standard Revisi Yunani-Inggris yang dikenal dengan nama Interlin­ear Greek-English N.T: "And the word flesh became and tabernacled among us". Pembaca budiman, barangkali anda mampu membeda­-bedakan antara tiap-tiap naskah ini tanpa harus bersusah payah.

11. Melkisedek: nama Semit yang berarti Raja Kebaikan. Dia adalah raja Salem, artinya Yerusalem. Dia diperlambangkan kepada Mesias sebagai seorang imam berpangkat raja. Yang jelas dia adalah seorang yang menjaga sunnah Allah yang lama. (Qamus al-Kitab Al-Muqaddas - DR. Butros'Abdul Muluk dan lain-lain -).

12. Di dalam al-Qur'an, tidak ada disebutkan hal itu.

13. Orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang hanya sujud kepada Allah, Yang Esa lagi Maha Perkasa