Selasa, 26 Agustus 2008

Orasi DR. Anis Shorosh (Lanjutan-2)

Di antara sifat-sifat Allah adalah Kuasa terhadap segala sesuatu. Lalu siapa di dunia ini yang mampu untuk mengatur perputaran udara dengan kekuatan murninya?, jelas anda akan mengatakan ‘Allah'. Jika demikian, maka katakanlah kepada saya, siapakah Yesus yang memiliki kemampuan untuk menentramkan badai topan di lautan luas, sebagaimana yang disebutkan di dalam Injil Lukas?14 Lalu apa pula yang akan anda katakan tentang kemampuannya untuk berjalan di atas air, dan berita tentang naiknya beliau ke langit dengan kekuatan luar biasa setelah selesai menunaikan risalah pengorbanannya di muka bumi, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Kisah Para Rasul?!. Saudara-saudara sekalian! Jika Eliya sebagai seorang nabi diangkat ke langit dengan kereta kuda yang terbuat dari api, maka Yesus dapat naik ke langit dengan kekuatannya sendiri, sebab ia memiliki kemampuan untuk itu, sebagaimana ia memiliki kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan.

Di dalam Injil Matius kita dapat membaca:

"18. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 19. Dekat jalan la melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi la tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu; “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. 20. Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?" (Matius, 21: 18-19).

Yesus memiliki kekuasaan terhadap orang yang sudah mati, sebagaimana yang disebutkan di dalam kisah Ezra pada keseluruhan pasal 11 dari Injil Yohanes:

“Ada seorangyang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 2. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 3. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit. " 4. Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu anak Allah akan dimuliakan. " 5. Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6. Namun setelah di dengarnya, bahwa Lazarus rakit, ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, dimana ia berada; 7. tetapi sesudah itu ia berkata kepada murid-murid­Nya: "Mari kita kembali ke Yudea". 8. Murid-murid itu berkata kepadanya: “Rabi, baru-baru ini orang­-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali kesana?" 9. Jawab Yesus: “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. 10. Tetapi jikalau seorang berjalan di malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya. " 11. Demikianlah perkataannya, dan sesudah itu ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi aku pergi kesana untuk membangunkan dia dari tidurnya. " 12. Maka kata murid-murid itu kepadanya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh. " 13. Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. 14. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; 15. Tetapi sukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya. " 16. Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan dia. " 17. Maka ketika Yesus tiba, didapatinya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. 18. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. 19. Disitu banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 20. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkannya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21. Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saurdaraku pasti tidak mati. 22. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadamu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya. " 23. Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit. " 24. Kata Marta kepadanya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman. " 25. Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26. dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati untuk selama­-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"27. Jawab Marta: “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia. " 28. dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada disana dan ia memanggil engkau. " 29. Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. 30. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. la masih berada di tempat Maria menjumpai dia. 31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi keluar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. 32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepadanya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati. " 33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masyghullah hatinya. Ia sangat terharu dan berkata: 34. “Dimanakah dia kamu baringkan? " jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!" 36. Maka menangislah Yesus. 36. Kata orang-orang Yahudi: "lihatlah, betapa kasihnya kepadanya!" 37. Tetapi beberapa orang diantaranya berkata; “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah ia bertindak, sehingga orang ini tidak rnati?" 38. Maka masyghullah pula hati Yesus, lalu la pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. 39. Kata Yesus: “Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepadanya: “Tuhan, ia sudah berbau sebab sudah empat hari ia mati. " 40. Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: "Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" 41. Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri disini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. "43. Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah keluar!" 44. Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kajan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain­-kain itu dan biarkan ia pergi. "

Persepakatan untuk membunuh Yesus
(Mat. 26: 1-5; Mrk. 14: 1-2; Luk. 22: 1-2)


45. Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percayalah kepadanya. 46. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Parisi dan menceriterakan kepada mereka, apayang telah dibuat Yesus itu. 47. Lalu imam-imam kepala dan orang­-orang Parisi memanggil mahkamah agama untuk berkumpul dan mereka berkata; "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. 48. Apabila kita biarkan dia, maka semua orang akan percaya kepadanya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita " 49. Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, imam besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 50. dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa. " 51. Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai imam besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, 52. dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak AI­lah yang tercerai berai. 53. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh dia. 54. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum diantara orang-orang Yahudi, ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota bernama Efrain, dan di situ ia tinggal bersama-sama murid-muridnya. 55. Pada waktu itu hari raya paskah orang-orang Yabudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum paskah itu. 56. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata kepada orang lain: "Bagaimana pendapatmu ? Akan datang jugakah ia ke pesta?" 57. Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Parisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu drmana dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia. "

Yesus juga memiliki kekuasaan terhadap setan dan kaumnya.

Di dalam Injilnya, Lukas menyebutkan sebuah kisah tentang pertemuan antara Yesus dengan dunia ruh-ruh jahat:

"26. Lalu mendaratlah Yesus dan murid-murid-Nya di tanah orang Gerasa yang terletak di seberang Galilea. 27. Setelah Yesus naik ke darat, datanglah seorang laki­-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal di dalam rumah, tetapi dalam pekuburan. 28. Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: `Apa urusan-Mu denganku hai Yesus Anak Allah Yang Maha tinggi? Aku memobon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku. " (Lukas, 8: 26-28).

Selain itu, Yesus juga memiliki kekuasaan terhadap penyakit. Sesungguhnya seruan yang telah disam­paikannya kepada seluruh umat manusia, sama sekali tidak ada bandingannya sepanjang sejarah umat manusia.

"28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. " (Matius 11: 28).

Yesus telah menjadikan orang yang buta dapat melihat, menyembuhkan orang yang lumpuh, menghidupkan orang yang mati, dan menyembuhkan banyak manusia dari berbagaimacam penyakit yang lain.

Banyak golongan manusia yang mengikutinya, dan dia menyembuhkan mereka semua. Di samping semua itu, Yesus juga memiliki kekuasaan untuk mengampuni dosa-dosa manusia.

Tentang hal ini kita dapat membacanya di dalam Injil Markus dan Matius:

"3. Ada orang-orang datang mernbawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 4. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang ada di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu berbaring. 5. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah la kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" (Markus, 2: 3-5).

Siapakah yang dapat mengampuni dosa-dosa selain daripada Allah SWT ? Inilah yang saat itu mereka yakini dengan seketika, yaitu ketika ia (Yesus) merasakan keraguan yang bergemuruh di dalam hati mereka, ia berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal itu di dalam hati?

Manakah yang lebih mudah, apakah mengatakan kepada orang yang sedang dalam kegundahan hati, ‘dosa-dosamu telah diampuni', atau ‘berdiri dan bawalah tempat tidurmu?'.

Yesus telah mengampuni wanita yang berbuat dosa, dan mengampuni pencuri yang disalib bersamanya. Hanya saja, pencuri itu tidak mengharapkan ampunan untuk dirinya sendiri walau sekali pun. Yesus juga telah berdoa kepada Allah agar mengampuni orang-orang yang telah mengazabnya.

Yesus memiliki kekuasaan untuk menciptakan. Bahkan Allah telah memberikan keistimewaan kepadanya dengan penguasaan terhadap seluruh makhluk. Hal ini dapat terlihat ketika Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima rusa dan dua ikan. Di dalam kesempatan lain, beliau juga dapat memberi makan empat ribu orang dengan sepotong rusa dan sedikit ikan.

Tentang hal ini, Yohanes menguatkannya di dalam risalahnya yang pertama:

"20. Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengeritan kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. " (Surat Yohanes yang Pertama, 5: 20).

Saudara-saudaraku sekalian, para pendengar budiman!!.

Apakah pada malam hari ini, atau kapan saja, kita dapat mengingkari tentang hakikat yang telah diwahyukan kepadanya? Sesungguhnya lembaran­lembaran yang membuktikan akan keberadaan Yesus sebagai Penolong sangat jelas adanya. Para nabi dahulu telah memberitakan tentang kedatangannya, dan seluruh berita-berita tersebut telah terbukti dengan sangat terperinci.

Tuhan Bapa telah menegaskan tentang hubungannya dengan Yesus, yaitu dengan mengatakan bahwa ia (Yesus) adalah anaknya yang tercinta. Keajaiban-keajaibannya adalah bukti atas kekuatan dan kekuasaannya, dan Ruhul Kudus telah menjelaskan akan kebenaran ini, yang dipersaksikan oleh para rasul dan perjanjian baru.

Izinkan saya menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah pada hakikatnya adalah Yesus. Sesungguhnya, dalam perjalanan panjang sejarah umat manusia banyak orang yang dijadikan sebagai Tuhan, akan tetapi Yesus­lah Tuhan yang sebenarnya, dialah yang pertama, dan dialah yang esa, yang menjelma ke dalam bentuk manusia. Yesus datang mencari saya dan anda-anda sekalian untuk memberikan kehidupan yang abadi. Harga yang telah dibayarkan Yesus untuk mensucikan kita dari bermacam-macam dosa adalah kematiannya, karena itulah Allah memberikan kepada kita Tuhan Yesus kehidupan abadi Rahasia tentang hal ini akan lebih jelas jika anda mendengar apa yang dikatakan Yohanes kepada Yesus:

"29. Pada kesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Yohanes, 1: 29)” dan saya telah bersaksi bahwa ia adalah anak Allah.

Barangkali anda sekalian masih merasa bingung, bagaimana mungkin Mesias bisa mendapatkan tempat. Sesungguhnya Adam yang pertama mengalami kekalahan ketika berperang, akan tetapi Adam yang kedua (Yesus) mendapatkan kemenangan dalam peperangan. Peristiwa penyaliban yang dialaminya adalah bentuk kemenangan baginya.

Mengapa orang-orang Yahudi pada zaman dahulu melakukan pengorbanan? Mengapa al-Qur’an juga memerintahkan umatnya untuk melakukan hal itu? Jawabnya adalah tidak ada pengampunan dosa tanpa penumpahan darah.

Bukankah ini merupakan perbuatan yang aneh? Allah memerintahkan perbuatan baik karena kesucian, bukan untuk mencari kesucian. Kami tidak wajib untuk pergi ke bumi yang suci, baik itu Baitul Maqdis, atau Mekkah 15, atau Roma. Sebab tempat-tempat tersebut sama sekali tidak ada artinya dibanding kemuliaan Allah. Allah mencintai kita semua, dan akan mengampuni seluruh dosa-dosa kita dengan nikmat­Nya melalui keimanan kita terhadap Tuhan Yesus, Mesias. Karena kebesaran antara Allah terhadap alamlah, Dia mengorbankan anak satu-satunya, agar seluruh umat manusia yang beriman kepadanya (Yesus) tidak mengalami kebinasaan, bahkan sebaliknya, akan mendapatkan kehidupan yang abadi.

Terimakasih atas perhatian anda sekalian....

Pembawa Acara melanjutkan:

"Terimakasih, kami ucapkan kepada tuan Shorosh, atas pidatonya yang begitu semangat dan atas ketepatannya dalam mengalokasikan waktu selama 49 menit 5 detik.

----------------------------------------------------------------------------------
14. Orang-orang fakir India yang selalu melakukan latihan-latihan rohani, seperti karate, zen, maupun yang sebaliknya, dapat berjalan di atas bara api yang panas, dapat memakan kaca yang terbakar, bahkan dapat berjalan di atas ombak, bukan hanya di atas air. Akan tetapi mereka bukanlah Tuhan. Dengan demikian, maka walau bagaimana pun segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh Isa as. datangnya dari Allah.

15. Dianjurkannya pergi ke tempat-tempat suci bukanlah untuk sekedar mensucikan Allah, akan tetapi juga untuk berzikir dan mengambil i'tibar.