UMAT KRISTEN, bukan saja merupakan umat terkutuk di dunia, akan tetapi, umat Kristen juga merupakan umat yang TIDAK PERNAH menyembah Tuhan.
Tatacara ibadah umat Kristen, sebagaimana diuraikan secara singkat di bawah ini, meski beberapa diantaranya diduga diajarkan oleh Yesus, akan tetapi, yang paling penting adalah bahwa umat Kristen TIDAK PERNAH menyembah Tuhan, meski mereka memiliki 3 Tuhan. Kasihan memang, tak satupun dari 3 Tuhan tersebut yang disembah oleh umat Kristen. Berikut tatacara ibadah umat Kristen:
1. Menyanyi.
Menyanyi merupakan ritual umat Kristen paling penting yang harus dilakukan pada setiap kebaktian Minggu atau kebaktian lainnya di gereja atau tempat lain. Menyanyi, bukanlah prosesi penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk puji-pujian kepada Tuhan.
2. Berdoa.
Berdoa juga merupakan ritual penting kedua dalam ibadah umat Kristen. Sebagaimana berdoa dalam ritual umat-umat agama lain, berdoa dalam Kristen juga sama sekali bukanlah bentuk penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk ritual permohonan/permintaan kepada Tuhan, sama sekali bukan bentuk penghambaan/kepasrahan secara total (menyembah) kepada Tuhan.
3. Puasa.
Puasa secara khusus diwajibkan kepada umat Katholik, akan tetapi, tatacara dan waktunya sepenuhnya ditentukan oleh gereja. Jelas, tatacara ini berbeda dengan puasanya umat Israel dimana Yesus mengemban misinya. Puasa ini tidak ada hubungannya dengan ritual menyembah Tuhan.
Jelaslah sekarang, Kristen bukanlah agama yang berdasarkan Alkitab secara total, tetapi ia berdiri berdasarkan kesepakatan antara tokoh-tokoh masyarakat paganisme yang berbeda-beda pada masa lalu dengan mengadopsi surat-surat Paulus sebagai pembenarannya. Singkatnya, Kristen sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yesus maupun Perjanjian Lama, baik dilihat dari aspek ritual keagamaan maupun sejarah kelahirannya. Karena sebagaimana dapat dibaca dalam berbagai literatur, misi dan tugas kerasulan Yesus hanyalah terbatas kepada umat Israel, sementara agama Kristen secara resmi baru menemukan identitasnya tiga abad kemudian setelah dugaan penyaliban Yesus