Tampilkan postingan dengan label Yesus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yesus. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Oktober 2008

Apakah Yesus Anak Tuhan?

Banyak lagi permasalahan-permasalahan lainnya yang terkait dengan pemahaman orang-orang Kristen tentang Yesus, sifat-sifatnya dan hubungannya dengan Tuhan. Dari penelaahan kritis dan analitis terhadap ajaran Kristen, yang tampil ialah adanya "Anak Tuhan" yang memiliki sifat-sifat sebagai seorang manusia sempurna dan juga sebagai suatu tuhan sempurna. Walau bagaimana pun, hendaknya diingat, menurut ajaran Kristen, Tuhan-Bapak tidaklah sama sepenuhnya dengan Tuhan-Anak. Tuhan-Bapak adalah suatu Tuhan sempurna dan bukan seorang manusia sempurna, sedangkan Tuhan-Anak merupakan seorang manusia sempurna dan juga Tuhan sempurna. Dalam kasus ini terdapat dua kepribadian yang terpisah dengan sifat-sifat yang berbeda.

Harus disadari, bahwa sifat-sifat ini. tidak dapat dipindahkan. Memang ada sifat-sifat pada zat-zat tertentu yang dapat dipindahkan. Misalnya, air dapat menjadi salju dan juga menguap, tanpa menimbulkan suatu perubahan dalam zat atau susunan air itu. Namun perbedaan-perbedaan dalam sifat-sifat Tuhan dan Kristus, di mana sifat-sifat tertentu telah ditambahkan kepada salah satu di antara mereka, tidaklah dapat didamaikan/disatukan. Tidaklah mungkin bagi salah satu di antara mereka untuk mengalami perubahan ini dan masih tetap tidak dapat dibedakan dari yang lainnya. Hal ini kembali menjadi suatu permasalahan, dan suatu persoalan serius bagi perkara tersebut, yakni apakah Yesus Kristus merupakan suatu tuhan sempurna sebagaimana dia merupakan seorang manusia sempurna? Jika dia memiliki kedua sifat tersebut secara bersamaan, maka dia pasti berbeda dari Tuhan-Bapak yang bukan seorang manusia sempurna dan bukan pula sesuatu yang tidak sempuma. Hubungan macam apa namanya ini? Apakah "Tuhan-Anak" lebih agung daripada "Tuhan-Bapak"? Jika sifat tambahan itu tidak membuat "Tuhan Anak" lebih agung, berarti itu merupakan suatu cacat. Dalam kondisi demikian seorang "Anak-Tuhan" yang cacat tidak hanya bertentangan dengan pengakuan-pengakuan ajaran Kristen, tetapi juga bertentangan dengan pemahaman universal tentang Tuhan. Sebab, bagaimana mungkin seseorang memahami ajaran Kristen yang saling bertentangan itu yang membuat kita percaya, bahwa "Satu dalam Tiga" dan "Tiga dalam Satu" adalah sama, dan tidak memiliki perbedaan apa pun? Hal ini hanya akan dapat terjadi, apabila pondasi dasar suatu kepercayaan dibangun, tidak di atas landasan kenyataan, melainkan di atas dongeng belaka.

Selain itu ada permasalahan lain lagi yang harus dipecahkan: Apabila Yesus telah menjadi "Anak Tuhan" sebagai dampak kelahirannya melalui rahim Maryam, maka apa pula kedudukan Yesus sebelum itu? Jika Yesus secara azali (sejak sebelumnya) sudah merupakan "Tuhan Anak" tanpa harus dilahirkan oleh Maryam, maka kenapa dia harus dilahirkan dalam bentuk manusia? Jika hal itu memang harus, berarti nilai kedudukannya sebagai "Tuhan Anak" tidaklah azali; hal itu hanya merupakan sifat tambahan setelah Yesus dilahirkan, dan hal itu lenyap ketika beliau meninggalkan tubuh beliau lalu kembali ke surga. Jadi, banyak sekali kerumitan timbul dari.kepercayaan itu, yang ditolak oleh akal sehat. Saya kembali mengajak anda untuk menerima sebuah skenario yang jauh lebih mulia dan realistis; yaitu mempercayai kelahiran Yesus Kristus sebagai suatu penciptaan istimewa yang dilakukan Tuhan, yang telah mengaktifkan beberapa hukum alam yang terselubung. Yesus adalah anak kiasan Tuhan, Yang Dia cintai dalam suatu corak khusus, tetapi tetap sebagai seorang manusia sepenuhnya. Kedudukan beliau sebagai "Tuhan Anak" telah dibubuhkan pada sifat beliau sekitar 300 tahun kemudian, untuk tetap menghidupkan legenda tentang beliau – hal ini akan dibahas belakangan.

Bentuk hubungan perkawinan antara Tuhan Bapak dengan Maryam adalah suatu masalah yang orang enggan membicarakannya secara terang terangan. Walaupun demikian suatu upaya untuk memahami peran Maryam sebagai perantara antara Tuhan Bapak dengan Tuhan Anak, adalah suatu momok yang tidak dapat dihindari. Mungkin pertanyaan yang sama inilah yang telah mengganggu Nietzsche sedemikian rupa sehingga dia mengungkapkan ketidak-puasannya, paling tidak, dalam katakata sebagai berikut:

Akan tetapi tidak lama setelah Zarathustra membebaskan dirinya dari tukang sihir, dia kembali melihat seseorang duduk di sisi jalan yang dia lalui: jangkung, berkulit hitam dengan wajah pucat dan cekung; orang itu membuatnya kesal. ‘Aduh', dia katakan pada hatinya, penderitaan terselubung menghadang di situ, dia tampaknya semacam pendeta: apa yang mereka inginkan dalam kerajaanku?'... 'Siapa pun engkau wahai pengelana,' dia berkata, 'tolonglah orang yang tersesat, orang tua yang mungkin dapat mencelakakan di sini!' Dunia di sini aneh dan jauh bagi saya, dan saya mendengar gonggongan binatang-binatang buas; dan orang yang dapat memberikan perlindungan pada saya sudah tidak ada lagi. Saya mencari orang saleh terakhir, seorang suci dan petapa, yang tinggal sendirian di hutan dan belum mendengar apa pun yang diketahui oleh seluruh dunia masa kini. Apa yang diketahui seluruh dunia masa kini? Tanya Zarathustra. Mungkin ini: bahwa Tuhan kuno yang pernah diimani oleh seluruh dunia, sudah tidak hidup lagi? Itulah tampaknya, jawab si orang tua dengan sedih. Dan saya telah mengkhidmati Tuhan kuno itu hingga saat-saat akhir-Nya. Akan tetapi sekarang, saya berhenti mengkhidmati, tanpa majikan, dan kendatipun demikian saya belum juga bebas, tidak pula saya gembira walau untuk satu jam, kecuali dalam kenangan. Itulah sebabnya saya mendaki gunung-gunung ini, supaya saya dapat paling tidak merayakannya satu kali lagi, sebagaimana saya telah menjadi seorang biarawan tua dan tetua gereja: supaya diketahui, saya adalah biarawan terakhir! - suatu perayaan bagi kenangan-kenangan suci dan pengkhidmatan-pengkhidmatan samawi. Namun kini dia sendiri sudah mati, orang yang paling saleh, si orang suci di tengah hutan yang selalu secara rutin menyanjung Tuhan-nya dengan nyanyian dan komat-kamit.' Ketika aku menemukan gubuknya aku tidak mendapatkannya lagi, tetapi aku menemukan dua ekor serigala dalamnya, menggonggongi kematiannya — sebab seluruh binatang mencintainya. Kemudian saya cepat-cepat pergi.' Apakah sia-sia saja saya datang ke hutan belantara dan gunung-gunung ini? Kemudian kalbuku memutuskan untuk mencari yang lain, yang paling saleh dari segenap orang yang tidak mempercayai Tuhan — untuk mencari Zarathustra! Demikianlah kata orang tua itu dan menatap dengan pandangan yang menembus ke arahnya, yang berdiri di hadapannya; Zarathustra kemudian mengambil tangan biarawan tua itu dan memperhatikannya cukup lama dengan kagum.' Lihat, wahai orang mulia, katanya kemudian, Betapa panjang dan indahnya tangan ini! Ini adalah tangan yang selalu membagi berkat-berkat. Namun, sekarang tangan ini sedang memegang dengan erat orang yang dicarinya, aku, Zarathustra.' Ini aku, Zarathustra yang tak bertuhan, orang sama yang mengatakan: Siapa yang lebih tak bertuhan daripadaku, sehingga aku akan gembira dalam ajarannya?' Demikianlah Zarathustra berkata dan dengan pandangannya menembus pemikiran-pemikiran serta keberatan-keberatan biarawan tua itu. Akhirnya yang berikut pun mulai: Orang yang paling banyak mencintai dan memilikinya, dia pulalah yang paling banyak kehilangannya:' Lihat, tidakkah diri saya sendiri lebih tidak bertuhan di antara kita sekarang? Namun, siapa pula yang bisa gembira dalam hal itu!' Engkau mengkhidmatinya sampai akhir,' tanya Zarathustra dengan penuh renungan, setelah suatu keheningan mendalam, ‘Apakah engkau tahu bagaimana dia mati? Apakah benar yang mereka katakan bahwa rasa kasih-sayang telah mencekiknya,' ‘Yakni dia melihat bagaimana manusia digantung di tiang salib dan tidak tahan terhadap hal itu, yakni kecintaan terhadap manusia telah menjadi nerakanya sendiri dan pada akhirnya kematiannya?' Sang biarawan tua tidak menjawab, tetapi memandang ke tempat lain dengan malu dan dengan raut wajah yang pedih serta muram. ‘Biar aku pergi,' kata Zarathustra setelah suatu renungan panjang, di mana dia terus menerus menatap langsung ke mata orang tua itu. 'Biarkan dia pergi, dia sudah selesai. Dan walaupun hal itu mendatangkan kehormatan bagi engkau bahwa engkau hanya membicarakan hal-hal baik tentang tuhan yang mati tersebut, engkau sudah tahu sebagaimana saya mengetahui siapa dia; dan bahwa dia mengikuti jalan-jalan yang aneh.' Di antara kita sendiri, kata sang biarawan tua, lebih ceria, atau, dapat saya katakan, berbicara di bawah mata (sebab satu matanya buta) dalam hal-hal samawi saya lebih banyak tahu daripada Zarathustra sendiri — dan semoga demikian adanya.' ‘Kecintaanku mengkhidmatinya bertahun-tahun; keinginanku menuruti seluruh keinginannya. Seorang khadim yang baik, mengetahui segala sesuatu, dan juga banyak hal yang disembunyikan oleh majikannya dari dirinya sendiri.' ‘Dia adalah tuhan 'yang terselubung, penuh rahasia. Sungguh, dia bahkan menjelma dalam bentuk seorang anak, tidak melalui cara lain kecuali dalam makna-makna rahasia dan tidak langsung. Pada pintu keimanan dalam dirinya berdiri perzinahan.' ‘Siapa saja yang menghormatinya sebagai tuhan cinta, tidak memikirkan cukup tinggi mengenai cinta itu sendiri. Apakah Tuhan ini juga memang tidak akan dinilai? Namun si pencinta mencintai tanpa pertimbangan ganjaran dan hukuman.' ‘Ketika dia muda, tuhan yang berasal dari timur ini, dia keras dan penuh dendam serta telah membangun bagi dirinya sebuah Neraka demi kesenangan para kesayangannya.' ‘Namun, lama kelamaan dia menjadi tua dan lemah serta lembut, dan sangat merasa kasihan melebihi dari seorang kakek daripada seorang ayah, lebih menyerupai seorang nenek yang terhuyung-huyung.' ‘Kemudian dia duduk, meringkuk di sudut cerobong asapnya, bersungut-sungut tentang kaki-kakinya yang lemah, letih akan dunia, penat akan keinginan, dan suatu hari dia tercekik karena rasa kasih-sayangnya yang berlebihan.'

(Thus Spoke Zarathustra, oleh Friedrich Nietzsche,. h.271-273. Terjemahan Bahasa Inggris diterbitkan oleh Penguin Books,1969).
Selengkapnya =>>

Jumat, 29 Agustus 2008

Tanya Jawab (Sesi Terakhir)

Kata-kata moderator:
Kami ucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian saudara-saudara sekalian..., menurut hemat kami, sejak mengikuti debat ini, pertanyaan yang masuk kepada kami lebih dari dua ratus pertanyaan. Semua pertanyaan ini kami kumpulkan dalam satu kotak yang berada di belakang saya. Sebagian dari pertanyaan-pertanyaan ini ditulis dengan bahasa tertentu, saya akan rnencoba untuk memahaminya semampu saya, jika tidak mengerti saya akan menyerahkannya kepada mereka yang berpengalaman untuk membuka kunci-kuncinya dan menjawabnya. Saya akan berusaha semampu saya agar pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada kedua pembicara seimbang.

Pertanyaan pertama: ditujukan kepada Ustadz Ahmed Deedat.

Mengapa Yesus mengizinkan Tomas bersimpuh di depannya memanggilnya dengan kata-kata, "Ya Tuhanku dan Allah-ku"?.

Jawab:
(Moderator: "Anda punya waktu dua menit untuk menjawab pertanyaan ini").

Karena Tomas tidak berada di dalam ruangan ketika Yesus pergi ke sana pertama kali. Yesus telah menjelaskan kepada para muridnya bahwa ia adalah orang yang sama, orang yang makan makanan ikan bakar dan menyaksikan madu, para murid memberitahukan kepada Tomas bahwa guru bersama mereka sedang memakan makanan. Tomas berkata kepada mereka, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangannya dan aku letakkan tanganku atau jari-jariku pada bekas paku-paku itu dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, aku tidak akan percaya".

Artinya ia tidak percaya bahwa Yesus masih hidup dengan tubuhnya. Andai mereka berkata kepadanya bahwa mereka melihat hantu Yesus atau hanya bayangannya, niscaya mereka percaya, karena manusia pada masa itu lebih siap untuk mempercayai hantu-hantu dan sebagainya. Ketika Yesus kembali untuk kedua kalinya ke kamar, Tomas bersama para murid, kali ini Yesus berkata kepadanya, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah", ketika itu Tomas yang dikenal sebagai orang yang ragu itu mengetahui bahwa dirinya dungu.

Semua murid menyaksikan bahwa Yesus hidup bersama mereka, makan ikan dan menyaksikan madu, namun ia tetap ingin meletakkan tangannya di samping Yesus, Yesus berkata kepadanya, "Kemarilah, lakukanlah apa yang engkau inginkan". Saat itu ia tahu bahwa ia dungu, Tomas berkata dengan kagum, "Ya Tuhanku dan Allah-ku!".23 Apakah saat itu Tomas memanggil Yesus karena Yesus pemelihara dan Tuhannya? Tidak, itu adalah ungkapan kekaguman.

Pertanyaan kedua: ditujukan kepada DR. Anis Shorosh.

Apakah Yesus menyembah Tuhan? Jika demikian, mengapa ia membutuhkan Tuhan yang sempurna, sebagaimana yang dikatakan orang-orang Kristen ia juga menyembah Tuhan, dan untuk siapa ia menyembah?

Jawab:
Saudara-saudara yang berbahagia, saya sangat gembira bisa bersama-sama anda. Sekali lagi dan untuk saudara Ahmed Deedat saya katakan bahwa saya sangat percaya kita akan diberikan kesempatan lain untuk ikut bersama dalam sebuah acara debat seperti ini, mungkin saya akan menyarankan tema yang lain, sebagaimana beliau mengusulkan tema kita malam ini.
Di antara kesulitan yang terlihat pada sebagian saudara-saudara adalah, saudara-saudara menganggap kecil Tuhan, sedangkan Tuhan itu maha besar, ia mungkin saja turun kepada anda dan berkata kepada anda, "Aku mencintai kamu".

Apakah anda bisa memahami hal itu? Cinta adalah kasih sayang!! Dengan bentuk kata ini ia datang dalam bentuk seorang manusia yang sempurna, tanpa pernah melakukan dosa sekalipun. Sebagai manusia yang sama seperti anda, ia juga beribadah kepada Bapa di langit, ingatlah apa yang dikatakan Yesus ketika ia berada di kayu salib, "Eli, Eli Lama Sabakhtani”, saya yakin bahwa anda mengetahui kalau Yesus tidak berbicara menggunakan bahasa Arab. Ia telah berkata dengan pelan, yang artinya adalah,
"Tuhanku, Tuhanku mengapa engkau meninggalkan aku". Ketika Yesus mati, maka Allah tidak mati, yang mati adalah jasadnya, dia maha hidup sepanjang masa, harap anda mengingat hal ini!!

(Teriakan suara tinggi dari penanya karena Dr. Shorosh tidak menjawab pertanyaan secara langsung)

Moderator berkata kepada penanya, "Saya harap anda bisa diam, jika tidak, anda akan dikeluarkan dari ruangan. Jika seorang pembicara tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya, itu adalah suatu kekurangan dan lawan debat mendapat poin untuk itu."

Pertanyaan ketiga: ditujukan untuk Ustadz Ahmed Deedat.

Dalam ayat disebutkan, "Aku dan Bapa adalah satu", kata satu dalam bahasa Yunani bukan mudzakkar dan bukan pula mu'annats, maksudnya adalah satu menurut isi dan karakternya, bukan menurut tujuannya. Tuan Deedat, dapatkah anda memberikan komentar terhadap pertanyaan ini?

Jawab:
Satu dalam bahasa Yunani adalah "Hin". Kata yang sama digunakan dalam pasal ke tujuh belas dalam Injil Yohanes:

"Aku di dalam mereka dan engkau di dalam aku supaya mereka sempurna menjadi satu". (Yohanes 17: 23).

Apakah satu di sini artinya adalah bersatunya jasad­jasad Allah, Yesus dan para murid-murid, termasuk di dalamnya Tomas yang ragu dan Yudas Iskariot yang berkhianat? Tidak. Satu di sini adalah tujuannya, bukan menurut isi, atau kekuatan, atau pengetahuan secara keseluruhan dan kekuasaan secara keseluruhan.

Tentang Adam dan Hawa, dikatakan di dalam Bible: "Mereka berdua satu tubuh". Kata satu yang dipakai dalam bahasa Yunani di sini juga "Hin", maka satu di sini adalah menurut tujuannya, bukan isinya.

Pertanyaan keempat: ditujukan kepada DR. Anis Shorosh.

Apakah maksudnya ketika anda mengatakan, "Yesus adalah anak Allah"?.
Dengan segala hormat saya kepada Dr. Shorosh, apakah Yesus benar-benar anak Tuhan, sebagaimana saya anak ayah saya, atau ada maksud lain?, mohon anda jelaskan kepada kami.

Jawab:
Harap anda ingat bahwa anak Tuhan adalah gelar spritual, Tuhan tidak menikah sama sekali, Allah adalah Tuhan Trinitas. Saya ingin memperingatkan anda, ketika anda mengatakan Bismillahirrahmanirrahim, maka kita melihat adanya Trinitas, sebanyak 113 kali dalam Al-­Qur'an persis seperti kami mengatakan atas nama Bapa, anak Tuhan dan Roh Kudus. Kita harus mengasihi sesama kita dan menyerahkan hakikat eksistensi Tuhan di dalam Mesias vang telah datang untuk berbaikan dengan anda, terima kasih.

Pertanyaan kelima: Pertanyaan selanjutnya ditujukan kepada Ustadz Ahmed Deedat.

Dapatkah anda menjelaskan kepada kami bagaimana Allah membebaskan dunia jika ia tidak berwujud dalam wujud Yesus sebagaimana yang disebutkan dalam perjanjian baru?

Jawab:
Apakah saya harus mengkoreksi kekeliruan yang dilakukan saudara Shorosh berkaitan dengan Bismillahirrahmanirrahim. Kalimat ini artinya Allah adalah Esa, Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah memiliki 99 nama, akan tetapi Ia bukan 99 Tuhan, tidak pula Dia tiga Tuhan dalam Tuhan yang satu, sedangkan bentuk kata yang digunakan dalam agama Kristen mengakui adanya tiga Tuhan.

(Tepuk tangan hangat dari para hadirin)

Sekarang ke pertanyaan yang sedang kita bahas, bagaimanakah Allah membebaskan alam? Hanya ada satu cara saja, yaitu iman kepada Allah SWT dan beramal saleh, inilah yang dikatakan Yesus:

"Maka aku berkata kepadamu: jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli Taurat dan orang-orang Parisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga". (Matius 5: 20).

Artinya, jika kamu tidak sebaik Yahudi, maka kamu tidak akan masuk surga, inilah satu-satunya jalan menuju pembebasan.

Kata-kata moderator:
Ustadz Ahmed Deedat telah menutup dengan ungkapan yang sangat positif. Saya minta DR. Anis Shorosh untuk melakukan hal yang sama dengan ringkas, terima kasih.

Ucapan DR. Anis Shorosh.
Sekali lagi saya ingatkan kepada saudara-saudara bahwa Yesus tidak pernah berdusta sama sekali, ia berkata:

14. "Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga anak manusia harus ditinggikan. 15. Supaya setiap orang yang percaya kepadanya beroleh hidup yang kekal. 16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadanya telah binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17. Sebab Allah mengutus anaknya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan menyelamatkannya oleh dia." (Yohanes 3: 14-17).

Ketika Ibrahim mencoba untuk mengorbankan putranya, Tuhan berkata kepadanya, "Jangan lakukan, karena aku akan berkorban untukmu". Alhamdulillah kita pada malam ini mampu untuk memperlihatkan hakikat bahwa Allah adalah Bapa, anak Tuhan dan Roh Kudus, satu dalam tiga dan tiga dalam satu. Itu merupakan rahasia yang saya dan saudara-saudara tidak mampu untuk mengetahuinya, namun kita dapat menerimanya.

Moderator:
"Diharapkan untuk tenang, sekitar seribu sampai dua ribu orang tidak dapat menghadiri debat pada malam ini setelah mereka ditolak polisi dengan paksa, menurut informasi dari pemerintah, melihat tidak adanya tempat.

Ketika saya mendengar akan diadakannya debat ini, tidak pernah terlintas di benak saya bahwa debat ini dapat berlangsung antara seorang Kristen dengan seorang Muslim. Saya minta anda mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua pembicara, terima kasih dan selamat malam".
Selengkapnya =>>

Komentar-Komentar

Kita ucapkan terima kasih kepada Ustadz Ahmed Deedat. Sekarang saya minta kepada kedua pembicara untuk memberikan argumentasinya, maksimal delapan menit untuk menolak argumentasi lawan masing-masing. Setelah itu kita akan bertolak berdasarkan dari pertanyaan-­pertanyaan yang muncul. Diharapkan untuk tenang dan terima kasih banyak atas kebaikan, penghargaan dan penghormatan saudara-saudara terhadap DR. Anis Shorosh. Sekarang kita minta beliau untuk Ustadz Ahmed Deedat.

KOMENTAR DR. ANIS SHOROSH:

Saudara-saudara adalah para peserta debat yang benar-benar menyenangkan. Saya sangat gembira dapat berada di hadapan saudara-saudara, saya akan menolak argumen sahabat saya Ahmed Deedat, hal-hal yang berkaitan dengan ucapan terus-terang dari Yesus yang menyatakan diri bahwa ia adalah Tuhan. Pertama saya ingin agar anda memperhatikan Injil Yohanes:

"Kamu menyebut aku guru dan Tuhan" (Yohanes 13: 13).

Harap anda ingat! Andai ratu Inggris memasuki tempat ini, ia tidak mesti mengingatkan anda bahwa ia adalah seorang ratu, demikian juga Yesus, ia tidak mesti mengatakan kepada orang banyak setiap apa yang ia lakukan bahwa ia adalah Tuhan.

"Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami , itu sudah cukup bagi kami ". Kata Yesus kepada-Nya: “Telah sekian lama aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: "Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami." (Yohanes 14: 8-9).

Sahabat saya Ahmed Deedat memberikan argumentasi dengan ayat yang lain yang mengandung makna yang sama.

Adapun yang berkaitan dengan perhatian saudara kita Ahmed Deedat dengan Wahyu Kepada Yohanes, maka saya bertanya apakah para nabi juga melihat wahyu? Bukankah Allah memperlihatkan lewat wahyu dan mimpi. Tuhan berbicara melalui wahyu dan mimpi, tidak ada interfensi hawa nafsu dalam hal itu, baik itu kata-kata laknat maupun ungkapan-ungkapan sia-sia, akan tetapi Allah SWT kuasa untuk melakukan hal itu, jika ia mau maka ia melakukannya.

Saya juga ingin mengingatkan anda dengan sesuatu yang berkaitan dengan Trinitas. Menurut saya masalah yang dihadapi saudara-saudara kami yang muslim adalah, mereka tidak tahu bahwa kami juga seperti mereka, kami juga menolak Trinitas yang dikenal ketika arab muncul di panggung sejarah. Ada perbedaan antara para heretik yang memeluk agama Kristen setelah menyembah berhala, sekte ini meyakini bahwa Maryam adalah malaikat langit dan Tuhan menikahinya, maka ia melahirkan Yesus. Demi Allah, saudara-saudara harus mengerti bahwa Yesus bukanlah anak Tuhan seperti seseorang yang terlahir akibat dari hubungan seksual, itu adalah gelar spritual, ia datang karena ia menghukum (menetapkan hukuman-edt.).

Harap tenang hingga penjelasan ini berakhir (setelah tepuk tangan yang riuh).

Oleh sebab itu sekte ini berada dalam kesesatan, sama seperti sekte lainnya. Keimanan kami dengan Trinitas adalah iman dengan Bapa, anak dan Roh Kudus sebagai satu Tuhan. Bukankah aneh jika kita tidak menemukan di antara nama-nama Allah -acma' al-husna-yang sembilan puluh sembilan yang disebutkan di dalam Al-Qur'an tidak terdapat satu namapun tentang kasih sayang 19, atau tentang Bapa. Kami tidak menggambarkan bahwa Allah menguasai kita dan kita adalah hamba-hamba-Nya. Allah dalam pandangan kami adalah Bapa yang menginginkan agar kami semua adalah anak-Nya.

(harap tenang dan tidak menyulitkan).

Bagaimanakah Maryam mengandung? Dari Roh Kudus! Siapakah Roh Kudus? Bukankah namanya adalah Jibril? Saya menantang saudara-saudara! Hampir 75% teks AI-Qur'an yang mengagumkan dalam bahasa Arab yang hebat terilhami oleh Bible.20

Saya harap agar anda melihat Bible untuk mencari sumbernya dan untuk menghargai nikmat-nikmat yang ada, inilah Tuhan yang mencintai anda dan mencintai saya persis seperti sekumpulan semut yang mencoba untuk pergi dari titik ini menuju titik lain namun kembali lagi. Anda datang dan berkata biarkan saya memperlihatkan kepadanya jalan yang benar, namun usaha anda gagal. Anda berkata, saya akan mem­bantunya, anda mencoba untuk memperlihatkan jalan kepadanya, anda mendorong semut ini dan ekor semut itu, namun selamanya ia akan kembali kepada tradisi lamanya.

Maka anda akan berkata, satu-satunya cara adalah, saya akan menjadi semut atau semut-semut itu akan menjadi manusia. Tapi anda harus ingat bahwa semut-semut tidak dapat berubah menjadi manusia karena ia tidak memiliki kemampuan untuk itu, menurut perkiraan kita, anda mampu menjadi seekor semut, apakah anda mampu memperlihatkan kepadanya jalan yang lurus? Jawabannya adalah tidak dan seribu kali tidak. karena ketika anda berubah menjadi semut anda akan merasa kalau anda adalah seekor semut. Oleh sebab itu Yesus adalah Tuhan yang datang dalam bentuk manusia dan menjadi manusia, makan seperti manusia, tidur seperti manusia dan lelah seperri manusia, akan tetapi ia juga menggunakan gelar anak manusia agar sama seperti anda dan saya. Dapatkah anda melihat bagaimana anda membayar harga kesalahan anda? Bagaimana anda membebaskan diri dari krnyataan tersebut?

Saudara Ahmed Deedat memberikan argumen dengan apa yang terdapat dalam Injil Ayub dan menafsirkannya drngan tafsiran vang keliru. Ungkapan tersebut dengan jelas mengatakan: "Bagaimana manusia dapat melepaskan diri dari-Nya". Artinya, bagaimana manusia mrnjadi lepas dari pandangan Tuhan, tidak seorangpun mampu teriepas dari pandangan Tuhan tanpa seruan dari jalan darah Yesus, anak Tuhan yang berfirman:

“Aku datang supaya mereka mempunyai hidup. " (Yohanes 10: 10).

Maka darah Yesuslah yang telah mensucikan anda dari segala kesalahan, anda harus ingat, ketika para malaikat memberikan kabar gembira kepada Maryam dengan berkata: "Sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut Kudus, anak Allah.." (Lukas 1: 35). Apakah anda ingin mengatakan kepada saya bahwa para malaikat berdusta atau Tuhan itu keliru. Yesus mencintai anda dan menyeru anda pada malam itu sambil berkata:

"Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberikan kelegaan kepadamu." (Matius 11: 28).

Perhatikan saya dan bebaslah seluruh sudut-sudut bumi, karena pembebasan tidak terbatas hanya terhadap orang-orang muslim, Yahudi atau selain mereka, bahkan untuk semuanya. Tuhan mencintai kita, oleh sebab itu ia menjadi anak, dengan sifat ini ia menjadi manusia agar para manusia menjadi anak-anak Tuhan karena ia menginginkan mereka.

Adapun ucapan anda: "Bapaku lebih agung daripada Aku", itu adalah sikap rendah hatinya yang mendorongnya untuk mengatakan hal itu. Ketika ia berkata, "Aku dan Bapa adalah satu", maka ia memperlihatkan hakikatnya secara nyata. Saya harapkan anda harus ingat bahwa Tuhan adalah Tuhan, apakah itu cang disepakati para pendeta Anglikan ataupun tidak. Tuhan mengatakan kebenaran dan semua manusia mendustakannya, mereka harus bertaubat dan percaya dengan firman Tuhan yang hidup, bangunkanlah semangat agama di tengah-tengah umat ini, mereka harus tercegah dari segala kejahatan dan kerusakan mereka, mereka mesti bertaubat dari segala perbuatan mereka dan mengikuti Tuhan, karena dia mesti menghukum hingga semua musuh bersimpuh di bawah telapak kakinya. Saya menyeru anda semua untuk menyingkap hakikat, dialah Tuhan di dalam diri Mesias, dialah yang ingin memperbaiki dunia dengan dirinya, sehingga seorang muslim menjadi muslim yang hakiki dan seorang Kristen menjadi penganut Kristen yang hakiki. Jadi, terimalah pemberian Tuhan, Yesus Mesias anak Tuhan yang hidup.

Ungkapan yang diminta oleh saudara Ahmed Deedat untuk dijelaskan adalah kata "dilahirkan", ungkapan ini dalam teks bahasa Yunani adalah "Monogoms parapatras" artinya adalah anak Tuhan yang tunggal dari jenis ini. Dengan ungkapan lain maka Yesus adalah yang tunggal menurut jenisnya yang terlahir dari Tuhan yang telah datang untuk memperlihatkan cinta kasih Tuhan.

Terima kasih kepada anda semua yang telah menyebabkan saya merasa gembira dengan keberadaan saya bersama anda, agar cinta kasih Tuhan kembali kepada kita, itulah kasih yang abadi, Tuhan yang abadi, mengembalikan kita kepada Mesias yang berkata: "Marilah kepada-Ku, aku akan memberikan kelegaan kepadamu."

Saya ucapkan terima kasih banyak untuk saudara­saudara.

(Tepuk tangan hangat)

Terima kasih saya ucapkan kepada DR. Anis Shorosh, dan sekarang giliran Ustadz Ahmed Deedat untuk menolak argumen DR. Anis Shorosh.

(Tepuk tangan hangat)

USTADZ AHMED DEEDAT MENOLAK ARGUMEN DR. ANIS SHOROSH

Kita mulai dengan ayat ke sembilan, dari pasal ke empat belas, dari Injil Yohanes yang digunakan saudara Dr. Anis Shorosh sebagai argumen, Yesus berkata kepada Filipus:

"Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa". (Yohanes 14: 9).

Orang-orang Kristen menyimpulkan dari ayat ini bahwa Yesus adalah Bapa, akan tetapi jika kita melihat kepada ayat sebelumnya, dalam alur ceritanya sekali lagi, kita perhatikan dari awal pasal terdapat kesalah pahaman dari murid-murid Yesus terhadap kata-kata Yesus. Pada ayat ke empat belas dan selanjutnya Yesus berkata kepada mereka:

(Yohanes 14: 4-5) "Dan kemana aku pergi kamu tahu jalan kesitu. Kata Tomas kepadanya: `Tuhan, kami tidak tahu kemana engkau pergi, jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?''.

Mereka tidak mengerti apa yang dimaksud Yesus, ia bercerita tentang perjalanan spritual, sedangkan para murid memikirkan tentang letak geografis kota Dante, New Casde dan South Hamphton. Yesus bercerita tentang Tuhan dan cara menuju Tuhan, maka ia berkata:

"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku." (Yohanes 14: 6).

Hal ini terlalu besar untuk dapat ditangkap oleh pemahaman mereka, oleh sebab itu Filipus berkata kepadanya: “Tuhan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami". Mereka ingin melihat Tuhan secara nyata, Yesus menjawab: "Telah sekian lama aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?".
Artinya engkau adalah bangsa Yahudi, dengan sifat ini, semestinya engkau tidak meminta permintaan seperti ini, tidak ada manusia yang melihat Tuhan dan masih hidup, engkau telah menemani aku selama tiga tahun dan belum mengerti risalahku, engkau ingin melihat Tuhan dengan mata kepalamu sedangkan engkau tidak mampu melihat matahari. "Siapa yang melihat Aku sungguh ia telah melihat Bapa", artinya, jika kamu memahami aku, maka kamu memahami Allah, inilah yang dikatakannya selalu, mereka tidak melihat dengan penglihatan dan mendengar dengan pendengaran, mereka juga tidak mengerti. Melihat bukan berarti melihat dengan mata kepala, akan tetapi maksudnya adalah memahami, maksudnya adalah: Jika kami memahami siapa aku maka kamu akan memahami Allah!

(Suara riuh dan tepuk tangan dari hadirin).

Jadi, Yesus tidak menyatakan diri bahwa ia adalah Bapa, saya ingin tahu siapakah di antara anda yang mendengar ayat ini?

"Sebab ada tiga yang memberi ketaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu." (Surat Yohaner pertama 5: 7).

Apakah anda membaca ayat ini di dalam Bible?! DR Anis Shorosh menjawab, "Ya, ini adalah frrman dan merupakan teks ayat ke tujuh dari pasal ke lima dari Surat Yohanes Yang Pertama”.

(Tepuk tangan dan suara riuh dari para hadirin)

Ayat ini terdapat dalam teks Bible yang diakui oleh gereja Katolik, demikian juga dalam teks Bible yang diakui oleh gereja Protestan, yang telah diizinkan penyebarannya oleh King James I, akan tetapi ayat ini dihapus dari cetakan yang telah direvisi terhadap teks milik King James I dan dianggap sebagai teks yang disusupkan. 21

Demikian juga seluruh terjemahan Bible modern masih mengandung teks ini. Yang menghapusnya bukanlah ulama umat Islam, bukan ilmuwan Yahudi dan bukan pula orang-orang Hindu, akan tetapi tiga puluh dua orang ilmuwan yang merupakan ilmuwan terkemuka Kristen yang berasal dari lima puluh sekte bekerja sama untuk menterjemahkan teks yang telah direvisi. Demikian juga dalam masalah naiknya Yesus ke langit, hal ini tidak disebutkan kecuali hanya terdapat pada dua tempat dari Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Markus berkata: "Terangkatlah ia ke sorga”. (Markus 16: 19)22 Lukas berkata: "Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga”. (Lukas 24: 5 1).

Saudara Shorosh berargumentasi menggunakan satu ayat dari Kisah Para Rasul, akan tetapi kedua ayat ini juga dihapus dalam teks revisi karena dianggap sebagai kalimat-kalimat yang disusupkan.

(Tepuk tangan dan teriakkan “Allahu Akbar”).

Saudara Shorosh mengatakan bahwa kata "Aab" (Bapa) tidak terdapat dalam Al-Qur'an. Memang Allah SWT: memiliki 99 nama, akan tetapi kata "Aab" (Bapa) tidak terdapat di dalamnya, walaupun pengucapan kata "Aab" dalam bahasa Arab jauh lebih mudah daripada pengucapan kata "Rabb" (Tuhan), mengapa hal itu terjadi? Untuk menghindari pemikiran yang keliru tersebut. Jutaan manusia yang ada di permukaan bumi ini memahami kata "Aab" dengan pemahaman harfiah, bahwa "Aab" (Bapa) langit ini memiliki seorang anak, hasil dari proses kehidupan yang masuk dalam ruang lingkup hubungan intim, hal itu merupakan insting makhluk hidup yang ada di dunia, oleh sebab itu kata "Aab" tidak terdapat sama sekali di dalam Al-Qur'an.

(Tepuk tangan hangat)

Saudara Shorosh menyebutkan dalam bukunya bahwa anaknya berkata kepadanya setelah mengeluarkan air dari kamar mandi dan mengosongkan air yang ada di dalam bak. Sekarang ia mengetahui bagaimana turunnya hujan. Ayahnya bertanya: "Bagaimana hal itu terjadi?"
Anak itu menjawab, "Ketika Yesus mandi di langit dan mengosongkan bak mandi maka hujanpun menenggelamkan bumi, terjadilah angin topan dan petir di permukaan bumi. Ketika anak tersebut mengatakan hal itu, ayahnya memeluk dan menciumnya!! Gambaran seperti ini melekat di dalam pikiran, lalu mereka mengkhayalkan "Aab" seperti itu, melakukan pekerjaan yang sama. Untuk mencegah penyamaan Tuhan dengan manusia, maka Al-Qur'an menghindari penggunaan setiap kata yang menyebabkan terlintasnya gambaran yang keliru di benak manusia. Jadi, kata "Aab" tidak terdapat dalam Al-Qur'an karena kata tersebut tidak sesuai dengan keagungan Tuhan yang memiliki seorang anak, atau seorang Bapa langit petualang cinta yang membunuh anaknya sebagai penebus dosa-dosa manusia. Kamulah yang telah melakukan dosa, ia tidak mampu untuk memperbaiki kesalahan kamu, lalu apa yang ia lakukan? Membunuh anaknya!! Itukah yang dinamakan cinta? Seorang laki-laki memasuki rumah anda untuk mencuri, membunuh istri anda, atau anak anda, memperkosa putri anda, sedangkan anda tidak mampu untuk melawannya, lantas apakah yang anda lakukan? Apakah anda akan membunuh anak laki-laki anda dan itu dinamakan dengan cinta? Ini adalah gambaran yang keliru untuk memahami keadilan dan etika, jika gambaran anda benar, maka tindakan anda juga benar.

Telah tiba masanya di Amerika suatu zaman, dimana 60% manusia di dalamnya melakukan hubungan seks pra nikah, akan tetapi kita membaca dalam buku saudara Shorosh yang diberi judul "Al­-Falisthini Al-Mutaharrir" (Palestina Merdeka), ia berjalan di jalan raya didampingi dua orang gadis di kiri dan kanannya, tindakannya ditolak oleh seorang ibu rumah tangga yang baik dan ia diajak ke rumahnya untuk merayakan cuti akhir pekan. Saudara Shorosh pergi ke rumah wanita yang baik tersebut untuk merayakan akhir pekan, namun ayah sang gadis menanti kedatangannya dengan senapan di tangan, saudara kita Shorosh segera beranjak mundur. Jika anda memperlihatkan prinsip-prinsip etika seperti gambaran ini, maka tidak aneh 60% dari rakyat Amerika menurut data statistik saat ini setuju dengan hubungan seks pra nikah!!
Dikatakan kepada kita bahwa Kristen bukanlah agama, Kristen adalah hubungan. Akan tetapi cobalah anda perhatikan apa yang dikatakan Yesus:

"Setiap orang yang memandang perempuan dan menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya". (Matius 5: 28).

Saudara-saudara yang saya hormati, tuan dan nyonya sekalian dan moderator.
Tema ini luas sekali, kita dapat melanjutkan cerita ini hingga tidak terbatas. Akan tetapi saya menghormati peringatan moderator bahwa waktu saya telah habis. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada saudara­-saudara.
--------------------------------------------------------------------------------------------
19. Asma'al-Husna mengandung banyak makna yang tulus dan benar tentang kasih sayang, seperti AI-Wadud, As-Salam, Al-Ghaffar, Al­-Wahhab, Ar-Razzaq, Al-lathif, Al-Halim, AI-Barr, At-Tawwab, AI­-‘Afw, Ar-Ra'uf, Al-Hadi dan Ar-Rahim. Isyarat yang terdapat dalam makna-makna hakikat terhadap cinta yang terdapat dalam nama-nama ini jauh lebih baik daripada menyebutkan kata yang samar yang terkadang maknanya bertentangan dengan intinya.

20. Beliau ingin mengatakan bahwa Al-Qur'an dipetik dari kitab-kitab sebelumnya, padahal yang terjadi sebenarnya adala Al-Qur'an hadir sebagai koreksi terhadap akidah-akidah batil yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya, segala pernyataan-pernyataan palsu yang bertentangan yang dilakukan Ahli Kitab, Al-Qur'an hadir memperbaiki kebatilan dan prasangka mereka, Al-Qur'an datang dari Allah SWT. yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa, untuk menjelaskan kepada mereka apa-apa yang mereka perselisihkan, "Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap ". Sesungguhnya yang batil adalah sesuatu yang pasti lenyap". (QS. Al-Israa' (17): 81). Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

21. Kami lampirkan apa yang telah kami peroleh berkat karunia Allah SWT. Yang Maha Kuasa, berikut ini beberapa naskah dan beberapa terjemahan Bible yang bermacam ragam, kita akan melihat apa yang diisyaratkan terhadap pilar agama Kristen yang paling agung ini:

A. Terjemahan Bible berbahasa Arab:
(1) Naskah perjanjian baru (Katolik) cetakan Katolik 1986. Komentar yang terdapat setelah teks ini adalah: "Teks ini tidak terdapat dalam kitab asal yang berbahasa Yunani yang menjadi sumbernya, menurut pendapat yang paling kuat teks ini merupakan keterangan yang dimasukkan ke dalam teks asli pada sebagian naskah", halaman: 943.

(2) Terjemahan (Protestan) berbunyi sama tahun 1989, teks berbunyi: "Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus) dan ketiganya adalah satu." Sebagaimana yang diketahui bahwa dua tanda kurung diletakkan di antara lafaz-lafaz yang merupakan bukan inti dari firman Tuhan, sama seperti kalimat­kalimat tambahan, maksudnya adalah apa yang terdapat dalam tanda kurung bukan teks asli.

B. Terjemahan berbahasa asing lainnya:

(1) Today's English Version. Terdapat teks berbunyi: "There are Three Witnesser, The Spirit, The Water and The Blood.."

(2) The New Scofield Study Bible. Redaksi, penjelasannya dan komentarnya disusun oleh delapan orang pembesar ilmuwan theol­ogy, terdapat komentar terhadap teks ini:

(5-7) It is Generally agteed that this vetse has no ms. authority an has been inserted. (Para ilmuwan berkesimpulan bahwa teks ini pada umumnya tidak terdapat dalam manuskrip-manuskrip Yunani yang asli dengan alasan bahwa teks ini dimasukkan ke dalam teks aslinya".

(3) R. S. V. Intemational Greek-English. Teksnya berbunyi: "And the spirit is the Witness, because the spirit is the Truth". (Yang memberikan kesaksian adalah Roh Kudus, karena Roh Kudus adalah kebenaran).

(4) Le Sainte Bible. "Car il y en a Trois qui tendent temoignage.."

Para pembaca, di hadapan anda terdapat dua teks arab dan empat teks asing lainnya, tiga teks berbahasa Inggris dan satu teks berbahasa Yunani dan yang keempat berbahasa Prancis, coba bandingkan antara satu teks dengan teks lain agar anda mengetahui bahwa anda memiliki kitab teragung di permukaan bumi "Al-Qur'an".

22. Pertama kami lampirkan apa yang terdapat dalam ayat kedua: "Naiklah ke langit", dari teks berbahasa asing seperti berikut:

(1) The R S. V Greek-English.

51- While he blessed them, he parfed from them.(h) Other anciened outhurities add and was carriel up in to heaven. Komentar terhadap teks diberi huruf (h) (Beberapa referensi klasik lain ditambahkan teks "Dibawa ke langit". Artinya teks tersebut dibuang dari ayat dalam petikan ini).

(2) The R. S. V. Oxford Bibles. Terdapat teks berbunyi: "While he blessed them, he parfed from them, and was Carried up in to heaven (a). Other anciend authorities amit "and was carried up in to heaven...". Komentar diberi huruf (a). (Pada beberapa referensi klasik lain, kalimat "Dibawa ke langit" dibuang.)

Para pembaca yang budiman, di depan anda terdapat beberapa teks yang satu sama lain tidak saling sesuai. Teks-teks ini bercerita sendiri, tidak ada interfensi kita di dalamnya, wallahualam.
Selengkapnya =>>

Kamis, 28 Agustus 2008

Orasi Syeikh Ahmed Deedat (Lanjutan-2)

Saya harap, para hadirin sekalian tetap menjaga ketenangan.
Berikut saya akan bacakan kepada anda sekalian bunyi ayat tersebut dengan hafalan saya, dan saudara Shorosh sendiri telah mengingatkan saya bahwa ayat tersebut terletak pada pasal ke sepuluh dari Injil Yohanes.

Sekarang, apakah bunyi ayat tersebut?

Saya telah menghabiskan selama empat puluh tahun umur saya untuk membahas tentang hal ini dengan umat nasrani, akan tetapi setiap kali ia mengatakan perkataan Yesus: "Aku dan Bapa adalah satu", dan saya bertanya: "Dalam konteks apakah ayat itu disebutkan? Ayat tersebut ada di dalam Bible, dan kita tidak dapat mengingkarinya. Akan tetapi selama empat puluh tahun itu pula, saya belum pernah menemukan seorang ulama nasrani pun yang dapat mengatakan kepada saya tentang konteks apa ayat itu disebutkan.

Bukanlah Bible anda, sebab tanpa membuka Bible anda tidak akan pernah dapat mengerti tentang batasan yang terdapat dalam konteks ayat tersebut.

Sekarang saya akan membacakan bunyi ayat itu dengan hafalan saya...
Konteks atau jalan cerita ayat tersebut dimulai dari ayat ke dua puluh tiga...

"23. Dan Yesus berjalan jalan di Bait Allah, di rerambi Salomo. 24. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami. " 25. Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberi kesaksian tentang Aku. 26. tetapi kami tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 2?. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan rnerebut mereka dari tangan-Ku. 29. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan tidak seorangpun yang dapat merebut mereka dari tangan Bapa, 30. Aku dan Bapa adalah satu. " (Yohanes, 10: 23-30).

Mereka menganggap bahwa perkataannya (Yesus) tidak jelas, sebab ia tidak menyampaikan perkataannya dengan jelas. Anggapan seperti ini jelas anggapan yang salah, sebab kita ketahui bahwa perkataannya tidaklah rabun (tidak jelas).
Ia telah mengatakan dengan jelas: "Bahwa dirinya adalah Mesias", akan tetapi orang-orang Yahudi menginginkan khitab (ungkapan sebagai Tuhan) tersebut kepadanya, dan mereka tidak suka sesuatu apa pun yang mempersempitnya.
Hingga Yesus mengatakan kepada mereka dengan ungkapan sebagai berikut:
"Wahai anak-anak Ular, wahai kuburan-kuburan zygot, wahai generasi yang jahat lagi fasik, wahai orang-orang bodoh!!" Inginkah kalian mendengar ungkapan seperti ini dari orang lain? Orang-orang Yahudi pun, jelas tidak mudah melupakan ungkapan tersebut. Karena itulah, ketika mereka bertemu dengan Yesus, mereka segera melambaikan tangan-tangan mereka ke wajahnya, dan mengatakan: "Kemari, kemari, katakanlah kepada kami, mengapa engkau tidak mengatakannya kepada kami?" Sesungguhnya mereka (orang-orang Yahudi) hanya ingin bertengkar dengannya, maka untuk menggerakkan hati mereka, dan agar mereka merasa lebih terpukul, Yesus mengatakan kepada mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kalian, akan tetapi kalian tidak percayal!"

Pekerjaan pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberi kesaksian tentang Aku. . . " (Potongan ayat di atas).

Akan tetapi orang-orang Yahudi ingin berselisih dengannya, jika anda memiliki keinginan untuk mencari akan hal itu, anda akan mendapatkannya sangat dekat dengan anda.

"Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus, 32. Kata Yerus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" 33. Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia staja, menyamakan diri Mu dengan AIIah. " (Yohanes, 10: 31-33).

Ini adalah contoh anggapan salah yang lain. Jika anggapan salah pertama adalah bahwa perkataan Yesus itu rabun, maka anggapan kedua adalah bahwa Yesus mengaku Tuhan. Inilah tuduhan yang dikatakan orang­-orang Yahudi. Orang-orang Nasrani mengikuti jejak Yahudi, yaitu dengan mengatakan bahwa Yesus mengaku sebagai Tuhan, hanya saja orang-orang nasrani mengatakan bahwa Yesus mempunyai hak untuk itu.

Mari kita simak apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang Yahudi:

"34. Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah befirman: "Kamu adalah Allah? 35. Jikalau mereka, kepada siapa, firman itu disampaikan, disebut Allah -sedang Kltab Suci tidak ada dibatalkan-, " (Yohanes, 10: 34-35).

Artinya bahwa di dalam bahasa Yahudi para nabi disebut dengan Tuhan.

"Allah berfirman kepada Musa: "Berfirmanlah Tuhan kepada Mura: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu. " (Keluaran, 7: 1).

Dan, di dalam kitab Mazmur Allah berfirman:

"Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak­-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian." (Mazmur, 82: 6).

Demikianlah kejeniusan bahasa Ibrani. Ketika anda menggunakan kata Allah, maka yang dimaksud disitu bukanlah Allah. Dalam Surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat di Korintus, disebutkan:

"Yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah." (Surat Paulut Yang Kedua Kepada Jemaat di Korintus, 4: 4).

Demikianlah bahasa kalian, dan seperti itulah makna ungkapan kalian. Karena setan memiliki pengaruh di alam ini, maka kalian pun mengatakan bahwa dia adalah ilah.
Musa disebut sebagai ilah bagi Firaun, dan kalian sendiri, wahai orang-orang Yahudi adalah ilah. Demikianlah kejeniusan bahasa Ibrani.

Anda tentu tidak dapat menuhankan Mesias berdasarkan ucapan-ucapan seperti:

34. Mesias berkata, "Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?. 35. Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan disebut Allah -sedang kitab suci tidak dapat dibatalkan-" (Yohanes, 10: 34-35).

Artinya kamu tidak dapat mendustakan aku.

"Masihkah kamu berkata kepada dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutusnya ke alam duaia: Engkau megghujat Allah! karena aku telah berkata: Aku anak Allah. " (Yohanes 10: 36).

Mesias menolak orang-orang Yahudi, ia berkata,

"Tidak mengapa terhadap apa yang telah aku katakan, A!!ah mempunyai anak-anak yang tidak terhitung jumlah mereka dalam bahasa kita, maka mengapa kamu menyalahkan aku jika kukatakan aku anak A!!ah pada saat yang lain dipanggil Tuhan-Tuhan di dalam kitab kamu"

Saudara Anis Shorosh meminta saya agar mengirimkan buku-buku saya kepadanya, itu telah sava lakukan, saya telah mengirimkan semua buku-buku yang telah saya tulis dan semua persiapan, dan saya katakan kepadanya, "Anda dapat melakukan sesuatu bertitik tolak dari buku-buku saya tersebut, anda mudah untuk menolak berbagai pertanyaan yang ditujukan kepada anda, karena semua perkataan saya telah tertulis di depan mata anda, jelas anda telah mengetahui hujjah­ hujjah saya sebelumnya, saya tidak takut karena menurut pengetahuan saYa tidak ada satu hujjah pun dari hujjah-hujjah ini yang dapat jelaskan akal.

Dengarkanlah Allah SWT. berfirman di dalam kitab suci al-Qur'an, ini dengan ungkapan lain:

"Al-Masih (Mesias) putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya bIaSa memakan makanan ". (QS. al-Ma 'idah (5): 75).

Apa yang aneh di dalam ayat ini? Semua kita makan makanan, bukankah demikian? Ayat ini merupakan isyarat pada suatu pemikiran yang mengatakan bahwa nabi Isa as. dan Maryam adalah Tuhan atau taraf mereka di atas taraf manusia. Orang-orang Katolik menyebut Maryam sebagai ibu Tuhan, Yesus adalah anak Tuhan, demikian juga Tuhan, sebagaimana yang diyakini saudara Shorosh dan sebagian besar penganut Kristen, mereka adalah Tuhan dalam bentuk manusia!!

Jika nabi Isa as. dan Maryam makan makanan, maka itu menunjukkan bahwa mereka juga buang air besar. Jika anda makan makanan, maka cepat atau lambat anda mesti pergi ke toilet, anda mencari tanah lapang atau batu besar, tidak ada tempat lari dari itu.

Allah SWT berfirman:

". ..perhatikan bagaimana kami menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (kami)". (QS. al-Ma'idah (5): 75).

Artinya nabi Isa as. dan Maryam makan.

"Kemudian perhatikan bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat kami itu ". (QS. al-Ma'idah (5): 75).

Jika demikian, mengapa mereka masih menyimpang dari jalan yang lurus. Mereka menisbatkan tabiat makhluk hidup kepada Allah, Dia seperti manusia, sedangkan kita adalah makhluk-makhluk yang diciptakan dalam berbagai bentuk, dalam bentuk apa saja, di antara berbagai bentuk ini ada yang dalam bentuk monyet, semua kita adalah monyet-monyet yang mengalami perbaikan, di antara kita ada yang mirip simpanse, yang lain ada yang mirip kera besar, ada pula yang mirip gorilla.

Apakah bentuk-bentuk ini yang diceritakan Allah SWT?
Mereka menjawab, "Ya".

Allah berfirman dalam ayat ketiga, pasal pertama dalam Kejadian, sebagaimana yang digunakan oleh saudara Shorosh dalam argumentasinya tadi.

"Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang. "Lalu terang itu jadi." (Kejadian 1: 3).

Saya bertanya, apakah Tuhan berfirman dengan mulutnya?
Mereka akan menjawab, "Ya".
Apakah Tuhan mengeluarkan kata-kata lewat mulut?
Mereka menjawab, "Ya".
Kalau begitu, Tuhan memiliki mulut!,
Mereka menjawab, "Ya".
Kalau Tuhan memiliki mulut, tentunya ia juga memiliki gigi-gigi.
Apakah tergambar oleh kita kalau Tuhan itu ompong, tidak memiliki gigi, misalnya?
Kalau begitu Tuhan harus memiliki gigi, lidah, tenggorokan dan dua paru-paru.
Mereka menjawab, "Ya".

Kalau demikian, Tuhan berbicara dengan planet-­planet, matahari, bulan, bintang-bintang dan jutaan makhluk, ia terus berbicara hingga tenggorokannya kering, oleh sebab itu ia membutuhkan cairan untuk membasahi mulutnya, mereka menjawab, "Ya".
Ketika cairan masuk ke dalam mulutnya, tentunya cairan itu mesti keluar, bukankah demikian? Dapatkah anda menggambarkan hal itu? Bagaimana kamu menurunkan posisi Tuhan kepada posisi serendah ini dan menyamakannya dengan manusia?

Kemudian saudara Shorosh berbicara tentang bentuk kata jamak kata Elohim dalam bahasa Ibrani yang terdapat dalam kitab Kejadian yang berarti Allah. Benar, saya katakan bahwa kata tersebut dalam bentuk jamak dalam bahasa Ibrani. Terdapat dua bentuk kata jamak, beliau menekankan hal itu, juga terdapat kata mutsanna, tunggal dan jamak, sama-sama terdapat dalam bahasa Arab dan bahasa Ibrani. Kata tersebut adalah kata Elohim yang artinya adalah Tuhan-Tuhan, akan tetapi saya tidak pernah melihat satu kitabpun di antara ratusan terjemahan Bible yang menterjemahkan ayat tersebut begini, "Berfirmanlah Tuhan-Tuhan: "Jadilah terang", seharusnya diterjemahkan Tuhan-Tuhan, bukan Tuhan. Saya bertanya, apakah arti im yang terdapat di akhir kata Elohim, tanyakan kepada orang-­orang Yahudi dan orang-orang Arab. Ketika maksudnya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, kita tidak mengetahui makna im yang sebenarnya adalah bentuk jamak yang bermakna mengagungkan, sebagaimana yang terdapat dalam bahasa Ibrani dan bahasa Arab. Dua bentuk jamak persis seperti yang terdapat dalam bahasa Ibrani. Ketika Alah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Karni benar-benar memeliharanya ". (QS. AI-Hijr (15): 9).

Tanyakanlah kepada seorang muslim yang awam sekalipun, berapa Tuhan di sini? Ia akan menjawab, "Satu". Kalau demikian, apakah perbedaan antara kata ana dan nahnu?, tanyakan kepada orang-orang Arab. Tidak ada seorang Arabpun yang menuduh kaum muslimin sejak 1400 tahun, bahwa mereka menyembah lebih dari satu Tuhan. Allah SWT berfirman dalam al­-Qur'an:

"Kaatakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Era. Allah adalah Tuhan tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengannya". (QS. AI-Ikhlas (112): 1-4).

Mengapa anda tidak bertanya kepada saudara­-saudara kita yang berasal dari Arab tentang makna kata ana dan nahnu. Tentu mereka akan menjawab, apakah anda tidak tahu bahwa di dalam tata bahasa Arab terdapat dua bentuk jamak:

1. Jamak yang menunjukkan jumlah.
2. Jamak yang menunjukkan makna keagungan.

Dan bentuk kata jamak yang terdapat dalam ayat ini adalah bentuk jamak yang menunjukkan keagungan menurut bahasa kami.
Saya berharap, kiranya DR. Shorosh bersedia untuk mengkoreksi apa yang saya katakan, atau mengatakan bahwa di dalam Al-Qur'an terdapat lebih dari satu Tuhan, saya ingin mendengar hal itu dari anda. Saya katakan, terdapat dua bentuk kata jamak, bentuk jamak yang bermakna keagungan dan bentuk jamak yang berarti jumlah, demikian menurut bahasa Arab dan bahasa Ibrani.

Yesus makan dan ibunyapun makan, dikatakan di dalam Bible:

"Kemudian anak manusia datang, ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum.. " (Matius 11: 19).

Ini adalah kata-kata Yesus, dan itu jugalah apa yang dikatakan orang banyak tentang Yesus, kalau demikian, apakah yang menjadikannya sebagai Tuhan? Apakah kelahirannya?! Karena ia terlahir tanpa ayah seorang manusia, lantas ia pasti memiliki seorang ayah, dan ayahnya itu adalah Tuhan. Al-Qur'an menolak hal itu dengan cara yang sangat sederhana:

"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah (seorang manusia) maka jadilah dia ". (QS. Ali ‘Imran (3): 59).

Jika Yesus adalah Tuhan atau anak Tuhan yang hakiki karena ia tidak memiliki ayah seorang manusia, maka nabi Adam as. adalah Tuhan yang lebih agung dari Yesus, karena nabi Adam as. tidak memiliki ayah dan ibu. Ini tidak sesuai dengan logika akal yang sederhana. Mereka mengatakan bahwa Adam diciptakan dari debu, sedangkan Yesus terlahir dari seorang perawan.
Sebelumnya saudara Shorosh berargumentasi dengan Melkisedek Raja Salem yang agung yang disebutkan di dalam surat untuk orang-orang Ibrani, "Karena Melkisedek ini adalah Raja Salem Imam Allah yang maha tinggi, tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa nasab, tidak berawal dan tidak ada akhir hidupnya". Siapa orang ini? Dialah Allah, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, tidak berayah dan tidak beribu, yang hidup kekal dan abadi. Akan tetapi ia adalah seorang kahin yang agung, Abraham membayar 1/10 pajak agama kepadanya. Yesus memiliki awal saat ia berada di kandang domba, ia juga memiliki akhir yang nyata di atas tiang salib, sedangkan orang ini tidak memiliki awal dan akhir, manakah yang lebih agung antara Yesus dengan Melki Shadiq? Saya bertanya, mengapa kamu tidak menyembahnya, ia berhak untuk disembah sebagai Tuhan kalau ia memiliki sifat-sifat itu. Yesus berteriak di atas kayu salib berseru kepada Allah, ia berkata, "Eli, Eli, Lama sabakhtani. Artinya, Tuhanku, Tuhanku, mengapa engkau meninggalkan aku". Siapakah yang ia seru? Apakah ia menyeru dirinya sendiri? Apakah ia sedang memerankan peran sandiwara? Jika dia adalah Tuhan, mengapa dia menghinakan dirinya? Dalam Injil Markus terdapat ungkapan yang sama, maka dengan siapakah Yesus meminta tolong? Ia menjerit, "Eli, Eli", artinya adalah, "Allah, Allah".

Saya bertanya kepada golongan "Saksi-saksi Yahwe", apakah kata-kata Yesus, "Eli, Eli, lama syabakhtani", sama dengan, "Yahwe, Yahwe, lama Syabakhtani?". Mereka menjawab, "Tidak". Apakah sama dengan, "Aba, Aba, lama Sabakhtani?", Aba dalam bahasa Ibrani adalah Bapa, tentu tidak. Dengarkanlah, "Eli, Eli, lama sabakhtani", sama dengan "Allah, Allah, lama taraktani" (Allah, Allah mengapa engkau meninggalkan aku) dalam bahasa Arab, kedua ungkapan ini sama.

Dalam (Wahyu 19), tentang mimpi yang dilihat oleh Yohanes Al-Lahuti, ia mendengarkan malaikat langit bersenandung, "Haleluya". Ketika orang-orang Kristen di Afrika Selatan merasa sangat gembira, mereka berteriak, "Haleluya, Haleluya', saya bertanya kepada mereka, apakah artinya? Apakah artinya, "Hai, hai hore"?, tentu saja tidak. Ya dalam bahasa arab adalah huruf yang dipakai untuk menyeru dan huruf yang menunjukkan kekaguman terhadap sesuatu, dalam bahasa Arab dan bahasa Ibrani. Kita juga menggunakan huruf seruan ini, seperti wahai saudaraku, wahai ibu, ya Allah. Sedangkan orang-orang barat, mereka menyingkatnya dengan menggunakan tanda seru (!), mereka mengatakan, "Berhenti!", mereka letakkan tanda seru di akhir kalimat, mereka mengatakan, "Tembakkan senjata!", di akhir kalimat terdapat tanda seru. Inilah cara orang barat untuk menyatakan ungkapan dan inilah kehebatan bahasa mereka. Jadi arti Haleluya adalah Ha ya Allah, Lu ya Allah, Huwa ya Allah.

"Dialah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara.. ". (QS. AI-Hasyr (39): 23).

Bukan seorang bayi yang terlahir dari wanita Yahudi, apakah yang menjadikannya sebagai Tuhan? Saya ingin tahu, apakah kelahirannya? Hal itu tidak berarti sesuatu, keajaiban-keajaibannya yang dikatakan kepada kita bahwa ia mampu mengembalikan kehidupan kepada Lazarus. Apakah benar dia yang telah mengembalikan kehidupan kepada Lazarus?. Tidak, tidak demikian, sebelum ia menyeru Lazarus, apakah yang ia katakan?

“Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepadamu, karena engkau telah mendengarkan aku. 42 Aku tahu, bahwa engkau selalu rnendengarkan aku ". (Yohanes, 11: 41-42).

Artinya: Sesungguhnya Engkau yang telah memperkenankan aku, yang memberikan kepadaku apa yang aku minta, Engkaulah yang melakukannya, akan tetapi untuk semua yang ada. Saya katakan, mereka manusia-manusia yang percaya dengan khurafat, mereka orang-orang dungu yang akan mengatakan bahwa akulah yang mengembalikan kehidupan kepada orang-orang mati. Mereka akan mengatakan bahwa aku adalah Allah, oleh sebab inilah aku berkata-kata dengan suara tinggi. Sebelum itu:

"Maka menangislah Yesus." (Yohanes 11: 35). "Maka masygullah hati-Nya, ia sangat terharu" (Yohanes 11: 33).

Ia mengadu kepada Tuhan dan berkata:

"41.Sahabatku Lazarus mati, maka kembalikanlah ruh kepadanya Tuhan ". Allah memperkenankan doanya dan berfirman, "Mintalah, sesungguhnya engkau akan memperoleh apa yang engkau minta". Ketika Yesus menyeru Lazarus agar keluar kepadanya, ia berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadamu, karena engkau telah mendengarkan aku. 42. Aku tahu, bahwa engkau selalu mendengarkan aku" (Yohanes 11: 41-42).

Akan tetapi demi semua yang ada, aku berkata, "Agar mereka percaya bahwa engkau telah mengutus aku". Yesus berkata, “Tidak ada utusan yang lebih baik daripada pengutusnya". Ia berkata, "Aku tidak mampu untuk melakukan sesuatu dari diriku sendiri". Ia juga berkata, "Kata-kata yang kamu dengar bukanlah milikku, akan tetapi milik Bapa yang mengutusku". Ia berkata, "Bapa yang telah mengutus aku memberikan wasiat kepadaku, apa yang harus kukatakan dan apa yang mesti aku ucapkan".

Bila terdapat ungkapan-ungkapan seperti ini, kita sebagai muslim tidak bimbang untuk membe­narkannya, karena kita mengetahui bahwa Yesus adalah seorang utusan yang agung dari Allah SWT iru tidak akan mengurangi kesempurnaan anda.

Pertanyaan yang terlontar dari argu­mentasi Dr. Anis Shorosh adalah: apakah Yesus itu seorang pendusta yang idiot atau memang ia adalah Tuhan? Mengapa hanya ada dua pilihan, antara pendusta dan Tuhan? bukan sebagai seorang utusan yang agung dari Allah?. Kita membaca berulang kali bahwa Yesus, apakah ia sebagai seorang pendusta atau dajjal, atau sebagai Tuhan. Apakah kata pendusta merupakan lawan dari kata Allah?, tentu tidak. Apakah kata dajjal atau idiot merupakan lawan dari kata Allah?, tentu saja tidak. apakah lafaz Allah memiliki lawan kata? Mengapa anda mengatakan ini dan itu? Mengapa tidak seperti yang ia katakan bahwa ia adalah utusan Allah. Dengan sifat ini, anda harus mengikutinya saat ia berkata,

"Lalu Yesus berkata kepada murid-murid­ Nya: "Setiap orang yang mau mengikut aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti aku". (Matius 16: 24).

Bawalah salib kamu dan ikutilah aku, jika kamu telah mengikuti aku maka kamu akan mendapatkan hidup yang abadi. Dengarkanlah dia dan diamlah terhadap apa yang ia katakan dan ia ajarkan, itulah pembebasan. Jika kamu tidak melakukan itu, maka aku katakan kepada kamu, jika kamu tidak menambah perbuatan baik kamu terhadap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Parisi, kamu tidak akan memasuki alam langit. Kamu tidak akan masuk surga selama kamu tidak lebih baik daripada orang-orang Yahudi, dan kamu tidak akan lebih baik daripada orang-orang Yahudi selama kamu ddak menjaga namus dan wasiat. Dengarkanlah ia dan ikutilah ia, jika kamu mengikuti dia, maka tidak ada tempat lari daripada kamu melainkan menjadi orang-orang yang berserah diri.

Akhir doa kita adalah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam.
Selengkapnya =>>

Rabu, 27 Agustus 2008

Orasi Syeikh Ahmed Deedat (Lanjutan)

Di dalam bukunya yang berjudul "Al-Masih Al­-Mutaharrir" (Mesias Yang Merdeka), mungkin beliau lupa, akan tetapi saya membawa buku itu. Maaf, maksud saya buku "Al-Falisthini Al-Mutaharrir" (Palestina Merdeka). Pada bagian belakang sampul buku tersebut anda dapat melihat gambar bintang Daud, saya tidak mengerti, apakah yang dimaksud di situ adalah bebas dari orang-orang Yahudi atau dari apa?

Pada halaman ke delapan dari buku itu beliau mengatakan:

"Wahai Bapa di Sorga yang penuh cinta kasih, aku bersyukur kepadamu atas segala keajaiban yang telah Engkau jadikan di dalam kehidupanku, dan keajaiban yang paling besar adalah bahwa Engkau mencintaiku hingga Engkau mati untukku."

Ungkapan ini ada di dalam sejarah gereja, dan sebagai seorang Doktor, saya yakin saudara Shorosh dapat membuktikan hal itu. Ungkapan tersebut adalah mitos klasik yang disebut dengan nama Baterbatsaniyah, atau Munariyatsayaniyah, atau Siliyaniyah. Anda tidak perlu bingung dengan istilah-istilah ini, sebab ia tidak lebih dari sekedar mitos-mitos klasik yang muncul dari gereja sejak lebih dari seribu tahun silam. Dan, Yesus telah menentang mitos ini, Ia mengatakan:

"9. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (Matius, 23: 9).

Yesus adalah manusia yang berjalan di muka bumi ini, dan dia telah bersaksi atas Petrus tersebut di dalam kitab Kisah Para Rasul:

"22. Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (Kisah Para Rasul, 2: 22).

Dengan demikian jelaslah bahwa Yesus sama sekali tidaklah memiliki kemampuan untuk melakukan keajaiban-keajaiban, akan tetapi Allah-lah yang telah melakukan keajaiban-keajaiban tersebut kepadanya, maka dia bukanlah Bapa.

Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi:

"37. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku, Kamu tidak pernah mendengar suara­Nya, rupa-Nya pun tiduk pernah kamu lihat. (Yohanes, 5:37).

Orang-orang Yahudi pada waktu itu melihat Yesus dan mendengar perkataannya.

Benar bahwa mereka tidak mempedulikan risalahnya, akan tetapi mereka telah mendengar perkataannya. Tidak semua orang Yahudi itu tuli, buktinya mereka memberi respon terhadap risalahnya, mereka mendengarnya, melihatnya, dan mereka ingin merajamnya, hingga Yesus pun lari dari mereka dan bersembunyi di suatu tempat, sebagaimana yang disebutkan sendiri oleh Bible. Dengan demikian, maka sangat tidak masuk akal jika Yesus dikatakan sebagai Tuhan, juga sangat tidak masuk akal jika dia dikatakan sebagai Allah.

Di dalam Bible juga disebutkan tanda-tanda tentang segala sesuatu selain Allah, sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur`an: "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia." Artinya bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat anda pikirkan atau khayalkan sebagai zat yang menyerupai Allah. Di dalam al-Qur`an, disebutkan sembilan puluh sembilan nama-nama Allah Yang Mulia, seperti Yang Maha Mulia, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Adil, Yang Maha Suci, dan lain sebagainya. Akan tetapi Allah bukanlah nama yang ini atau yang itu.

Di dalam Bible juga dijelaskan tentang hal serupa.

Di dalam kitab Ayub disebutkan:

"2. "Sungguh, aku tahu, bahwa demikianlah halnya, masakan manusia benar di hadapan Allah?" (Ayub, 9: 2).

Artinya; bagaimana mungkin kita dapat membandingkan antara manusia dengan Tuhan? Bagaimana mungkin kita dapat mensucikan seseorang yang dilahirkan wanita? Setiap manusia yang dilahirkan oleh wanita, sangat tidak pantas untuk dibandingkan dengan Allah; baik itu Musa, atau Yesus, atau Muhammad, atau Rama, atau Krisna, atau Budha.

Setiap manusia yang dikandung di dalam perut ibunya selama sembilan bulan, tidak mungkin menjadi Tuhan! Inilah yang dikatakan Taurat.

"5. Sesungguhnya, bahkan bulan pun tidak terang, dan bintang-bintang pun tidak cerah di mata-Nya. (Ayub, 25: 5).

Apa itu bulan? Apa itu bintang-bintang? Keduanya bukanlah sesuatu bagi Allah!.

Orang-orang nasrani mengatakan: "Yesus dilahirkan oleh seorang wanita, itu benar, akan tetapi kelahirannya adalah mukjizat." Kita sepakat dengan hal itu.

Di dalam Bible, disebutkan:

"6. Lebih- lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat!" (Ayub, 25: 6).

Apabila matahari, bulan, dan bintang-bintang saja sama sekali tidak berarti apa-apa bagi Allah! Lalu siapa manusia? Siapa saya, anda, dan kita semua?

"6. Lebih- lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat!" (Ayub, 25: 6).

Tahukah anda apa itu berenga! Akan lebih baik jika anda mencari maknanya di dalam kamus-kamus bahasa! Berenga adalah ulat-ulat yang ada pada manusia yang telah mati. Kita semua adalah berenga, dan anak manusia adalah seekor ulat. Siapakah seeokor ulat itu? Ia adalah Yesus Mesias!. Ayat di atas adalah penjelas yang sangat gamblang apabila masih ada keraguan di dalam hati kalian bahwa Yesus merupakan pengecualian di dalam konteks ayat tersebut. Allah telah mengatakan kepada kalian: "Bahwa Dia tidaklah demikian". Di dalam Perjanjian Baru, Yesus disebutkan sebanyak 83 kali dengan ungkapan sebagai anak manusia:

"Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala­Nya. " (Matius, 8: 20).

Sebagaimana Yunan (Yunus) dapat berada selama tiga hari tiga malam di dalam perut ikat paus, maka anak manusia hanya dapat berada di perut bumi selama tiga hari tiga malam.

Sedangkan tentang anak Allah, hanya ada disebutkan sebanyak 13 kali.

Apabila anda bertanya kepada siapa pun dari kaum missionaris nasrani, siapakah anak manusia? Dia pasti akan menjawab: "Anak manusia adalah Yesus", ia tidak akan kembali menjadi berenga! Sedang kita adalah yarqaat, lebih hina daripada ulat. Dengan kata lain, janganlah kalian berangan-angan, sebab segala sesuatu yang dilahirkan oleh seorang wanita adalah berenga!!

Di dalam Injil Lukas disebutkan bahwa, setelah usia Yesus mencapai delapan hari, maka mereka pun mengkhitannya. Apakah ada Allah yang dikhitan?!!

(Para hadirin pun bertepuk riuh)

Saya harap anda dapat menjaga ketenangan sebagaimana yang diharapkan oleh moderator sebelumnya!

"Dan ketika genap dalapan hari dan la harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum la dikandung ibu-Nya. " (Lukas, 2: 21).

Siapakah orang yang berada di dalam perut ibunya? Ia adalah Yesus. Bagaimana ia keluar dari perut itu? Sama seperti keluarnya saya dari perut ibu saya, dan anda dari perut ibu anda. Lalu siapakah Allah?!!

Apabila ada salah seorang dari kita yang berprofesi sebagai seorang suster, mungkin anda akan berpikir, bagaimana mungkin anggapan seperti ini telah ada sejak lebih dari seribu tahun di dalam Ishthabal, ketika Maryam berusaha untuk melahirkan seorang anak? Apakah akan terpikir oleh anda, walau sejenak, bahwa anak yang dilahirkan tersebut adalah seorang Tuhan?! Astagfirullah.

Rasio kita tentu akan menafikan pemikiran seperti ini. Apalagi anak yang dilahirkan itu telah membuat ibunya bernajis selama empat puluh hari, seperti yang disebutkan di dalam Bible.

Inikah yang disebut sebagai Tuhan Yang Suci?! Tidak, ia adalah anak manusia yang dikandung di dalam perut ibunya selama sembilan bulan, sama seperti saya, dan anda.

Para pengikut Angelisme yang ada di Inggris saat ini, jauh lebih rasional daripada para pengikut Injil. Dalam jajak pendapat para pastur yang diadakan pada bulan Juni tahun lalu di Amerika, lebih dari separuh pastur yang hadir pada saat itu mengatakan:

"Umat Nasrani tidak diwajibkan untuk berkeyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan" jika demikian, maka setelah hari ini anda tidak memiliki kewajiban untuk berkeyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan. Apabila kesimpulan saya dan anda ada pada titik ini, maka ini adalah kesimpulan anda sebagai seorang nasrani Anda berkeyakinan bahwa Yesus wajib mati sebagai seorang Tuhan, tidak sebagai seorang manusia. Dengan alasan bahwa tidak mungkin seorang manusia dapat memikul beban dosa seluruh alam dengan kematiaannya di atas tiang salib.

Kami mengatakan bahwa pada hakikatnya mereka tidaklah membunuhnya, dan tidak pula menyalibnya. Dan tentang hal ini, kami telah menjelaskannya secara rinci pada bulan Juni kemarin, karenanya di sini kami tidak akan membahasnya kembali.

Allah telah mati. Apakah anda benar-benar yakin bahwa Allah telah mati?!

Bukankah kalian sendiri mengatakan bahwa Allah itu kekal? Jika ia mati, lalu apa yang akan terjadi pada makhluk-makhluk-Nya? Anda tahu bahwa listrik yang ada dalam ruangan ini berasal dari satu mesin pembangkit listrik, apabila terjadi kerusakan pada mesin tersebut apa yang akan kita lakukan di sini? Acara akan berakhir, dan kita semua diliputi oleh kegelapan.

Apabila cahaya Allah telah padam, lalu siapa yang akan mengatur perkara-perkara alam, siapa yang akan memudahkannya selama tiga hari tiga malam ketika ia berada di dalam kubur, seperti yang anda katakan, siapa yang akan mengendalikan alam selama masa itu?

Saya katakan bahwa Yesus sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan, dan dia juga tidak pemah mengatakan kepada seorang manusia pun, sembahlah aku! Sebaliknya, ia justru mengatakan: "Bapaku lebih mulia dariku". "Bapaku lebih mulia dari segala sesuatu". "Aku tidak dapat melakukan sesuatu pun dengan diriku, namun Allah dapat melakukan segala sesuatu".

Saudara Shorosh mengatakan: "Allah dapat menjelma sebagai manusia, karena ia dapat melakukan segala sesuatu." Saya katakan: "Allah tidak dapat melakukan itu", apakah dengan demikian saya telah mengingkari kemampuan Allah?

Tidak. Saya menantang siapa saja, untuk membuktikan kepada saya bahwa Allah mampu untuk menciptakan Tuhan yang lain. Sebab Allah bukanlah makhluk, Dia adalah Tuhan, Dia dapat menciptakan makhluk, bukan Tuhan. Dia Maha Kekal, Tidak Berawal dan Tidak Berakhir, dan tidak dapat menciptakan Tuhan lain yang Kekal seperti Dia.

Inilah hukum rasionalitas yang normal.

Allah tidak dapat menciptakan Tuhan yang lain. Lalu apakah mungkin Allah dapat menciptakan Bapa lain sehingga ada dua Bapa, kemudian menciptakan serentetan Bapa-bapa. Dengan demikian dapat saya katakan bahwa rasionalitas anak-anak bibi saya, orang­-orang India sana, jauh lebih baik lagi. Sebab mereka beriman dengan banyak Tuhan, dimana menurut mereka bahwa segala sesuatu memiliki Tuhan tersendiri. Mengapa anda tidak menggunakan rasio anda saat anda mengecualikan seorang makhluk sebagai Tuhan? Mengapa Tuhan itu tidak banyak, padahal di dalam Bible disebutkan bahwa anak-anak itu banyak, dan anak-anak itu adalah Tuhan?.

Allah tidak dapat mengeluarkan saya dari kekuasaan-Nya. Adakah tempat di alam ini yang berada di luar kekuasaan-Nya, sehingga Dia dapat mengeluarkan saya dari wilayah kekuasaan-Nya, pernahkah anda berpikir demikian? Kemana Dia akan meletakkan saya?

Allah dapat melakukan segala sesuatu, akan tetapi ia tidak akan melakukan sesuatu apa pun kecuali perkara-perkara keTuhanan. Karena Allah tidak mungkin berbuat sia-sia.

Saya tidak yakin bahwa saudara Shorosh datang kemari untuk sekedar berbual atau mengatakan hal-­hal yang sia-sia. Anda juga tidak yakin bahwa saya datang kemari untuk melakukan hal itu. Apakah mungkin orang yang telah menempuh beribu-ribu mil dari Afrika, dan orang yang telah menempuh beribu-­ribu mil dari Amerika, datang kemari hanya untuk mengatakan hal-hal yang sia-sia? Menurut anda, apa yang kami ingin dengan semua ini? Jika ada seseorang yang mengatakan: "Tuan Deedat dan Shorosh datang kemari untuk berjoget bersama di hadapan kita", apakah anda akan percaya? Jika anda menyampaikan perkataan itu kepada orang lain, apakah mereka akan percaya? Jelas anda akan mengatakan: "Kami tidak yakin, bahwa kedua orang yang taat beragama tersebut datang kemari untuk berjoget bersama".

Allah SWT hanya melakukan perkara-perkara keTuhanan, bukan perkara-perkara yang tidak berhubungan dengan keTuhanan. Yesus berkata:

"Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah sudah datang kepadamu." (Lukas, 11: 20).

Ia juga berkata:

"Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah sudah datang kepadamu." (Matius, 12: 28).

Kekuasaan yang kita bicarakan adalah kekuasaan yang mampu untuk melakukan ini dan itu, kekuasaan yang mampu untuk mengampuni dosa-dosa.

Tanyakanlah, dari manakah ia mendapatkan itu? Ia akan menjawab:

"Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. " (Matius, 28: 18).

Jika demikian maka semua itu bukanlah kekuasaannya, akan tetapi Bapa yang di langitlah yang telah memberikan kekuasaan itu kepadanya. Dia telah memberikan kepadanya kekuasaan untuk dapat menyembuhkan penyakit bisu dan kusta, dapat menghidupkan orang yang mati, dan dapat membunuh seribu babi, seperti yang disebutkan di dalam Bible.

Dia juga memiliki kekuasaan untuk mengeringkan pohon tiin dari akarnya dan dapat menenangkan badai topan di lautan. Dan manakah semua kekuasaan itu datang kepadanya? Dari Allah!! Jika demikian, maka kemuliaan itu hanva milik Allah.

Salah seorang dan mereka telah menunjukkan hasil telaahnya di dalam perjanjian baru, yaitu ketika Yesus melakukan salah satu keajaiban, ia mengatakan: "Kemuliaan hanya milik Allah, Dialah yang telah memberikan kekuasaan itu kepada manusia."

Saudara Shorosh mengatakan: "al-Qur'an al­Karim sendiri ada yang menyebutkan bahwa Yesus mengetahui kapan datangnya hari kiamat." Menurut saya, ini hanya anggapan beliau. al-Qur'an ada di sini, di hadapan anda sekalian. Anda dapat membuktikan kebenaran apa yang saya katakan. Saya harap, dalam kesempatan yang ke dua nanti saudara Shorosh bersedia menunjukkan kepada kita, di ayat mana al-Qur'an ada menyebutkan tentang hal itu.

Sedangkan Bible sendiri menentang statement beliau tadi. Di dalam Injil Markus disebutkan:

"Tentang hari dan kiamat itu, maka tidak ada seorang manusia paa yang mengetahuinya, baik para malaikat yang ada di langit, maupun Tuhan Anak, kecuali Tuhan Bapa."

Artinya; menurut ilmuku, kekuasaanku tidaklah seperti kekuasaan Allah, dan aku tidaklah seperti Dia. Inti permasalahannya adalah dimanakah Yesus pernah mengatakan: "Aku adalah Allah, atau sembahlah Aku, atau Aku dan Allah adalah satu." Adakah di antara para hadirin sekalian, khususnya yang beragama nasrani, yang dapat menunjukkan kepada saya ayat yang mengatakan bahwa Yesus pernah berkata: "Aku dan Allah adalah satu?!!

Salah seorang hadirin berdiri dan berkata: "Saya akan tunjukkan kepada anda. Dalam Yohanes, pasal 14 ayat 6.

Syeikh Deedat berkata: "Apa bunyi ayat dalam pasal 14?"

Ia menjawab: "Ayat itu mengatakan: "Aku dan Allah satu".

Syeikh Deedat menjawab: "Baik, penyebutan tentang letak ayat tersebut tidak benar, sebab ayat tersebut terdapat di dalam pasa114 ayat 6, akan tetapi penukilan yang disampaikan benar. Letak yang benar untuk ayat tersebut adalah pada pasal 10 ayat 30 dari Injil Yohanes.

(Para hadirin pun bertepuk tangan riuh)
Selengkapnya =>>

Selasa, 26 Agustus 2008

Orasi Syeikh Ahmed Deedat

Saya ucapkan, selamat datang di Royal Albert Hall kepada tuan Ahmed Deedat, yang sebentar lagi akan kita dengarkan orasinya yang pertama, selama lima puluh menit. Kepada tuan Ahmed Deedat kami persilahkan dengan segala hormat.....

(Disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin )

Syeikh Ahmed Deedat maju menempati podium yang telah disediakan, dan memulai orasinva:

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang durjana.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

"Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan semata-mata yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya." (QS. Al-Anbiya': 18)

Saudara moderator... tuan Shorosh yang saya hormati. . .

Saudara-saudaraku sekalian, permasalahan yang akan kita bahas pada malam hari ini adalah: "Apakah Yesus itu Tuhan?" Pertanyaan ini dapat dijawab dengan mudah, dengan mengajukan pertanyaan yang berbalikan dengannya, yaitu: "Apakah Yesus pernah mengaku sebagai Tuhan?" Apakah Yesus pernah mengatakan: “Sesungguhnya Aku adalah Tuhan”? Apakah Yesus pernah mengatakan: ‘Sembahlah Aku’?

Para hadirin sekalian! Percayalah, bahwa di dalam enam puluh enam kitab yang terdapat di dalam Bible Kristen Protestan, atau di dalam tujuh puluh tiga kitab yang terdapat di dalam Bible Katolik, tidak disebutkan sekali pun kalimat yang menyatakan bahwa Yesus berkata: "Sesungguhnya Aku adalah Tuhan, atau sembahlah Aku". Tidak terdapat satu kalimat pun di dalam ke dua Bible itu yang menyatakan bahwa Yesus pernah mengatakan demikian. Yesus sama sekali adak pernah mengatakan: "Aku-lah Tuhan, atau sembahlah Aku".

Saya sebagai seorang muslim, dan kita sebagai kaum muslimin, percaya bahwa Yesus adalah Mesias, termasuk salah seorang dari Ulil Azmi para rasul. Kami percaya bahwa kelahirannya merupakan suatu peristiwa yang luar biasa, bahwa ia adalah Mesias16, bahwa ia dapat menghidupkan yang mati dengan izin Allah, dan dapat menyembuhkan penyakit bisu dan kusta dengan izin Allah. Di sinilah letak perbedaan pendapat antara kaum muslimin dan umat nasrani, kaum muslimin beriman dengan semua kemukjizatan Isa as., namun mereka tidak menganggapnya sebagai Tuhan, sementara umat nasrani menjadikan kemukjizatan tersebut sebagai bukti bahwa Isa as. adalah Tuhan.

Karena itulah, di sini akan saya katakan bahwa saudara kita, tuan Shorosh, dalam penyampaian orasinya tadi, sama sekali belum menyebutkan satu kalimat pun yang menunjukkan bahwa Yesus pernah berkata: "Aku-lah Tuhan, atau sembahlah Aku".

Selama hidupnya di muka bumi ini, Yesus tidak pernah sekali pun mengatakan perkataan tersebut. Dengan demikian, maka tentunya tuan Shorosh akan diben kesempatan kembali untuk menjawab pertanyaan saya tadi. Apabila tuan Shorosh memang pernah mendengar bahwa Yesus ada mengatakan demikian, maka beliau akan dapat menjelaskannya.

Dari penjelasan yang beliau sampaikan tadi, ungkapan yang paling mendekati tema ini adalah kalimat yang beliau kutip dari kitab Wahyu Kepada Yohanes, dimana beliau menganggap bahwa Yesus pernah mengatakan: "Aku adalah Alif dan Ya"'. Artinya akulah yang pertama dan yang terakhir.

Kitab Wahyu Kepada Yohanes adalah penjelasan tentang mimpi yang dialami oleh Yohanes, dimana di dalam mimpi tersebut, Yohanes melihat berbagai macam hewan. Mimpi seperti ini dapat saja dialami oleh setiap manusia, khususnya apabila ia makan terlalu banyak. Sedangkan Yesus, selama hidupnya, ia sama sekali tidak pernah mengatakan demikian. Berikut ini akan kami jelaskan tentang setiap perkataan dan perbuatan Yesus...

Pertama, kita akan membahas tentang konsep Holy Trinity. Konsep ini banyak diimani oleh mayoritas orang kulit hitam dan umat nasrani; baik mereka dari pengikut golongan Angelisme, atau Katolikisme, atau Luterime17, atau Mesudisme18.

Secara umum, umat nasrani beriman dengan suatu konsep yang disebut Holy Trinity, dan di dalam ajaran­ajaran nasrani yang disampaikan oleh gereja-gereja, mereka mengatakan:

"Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus. Namun mereka bukanlah tiga Tuhan, akan tetapi satu Tuhan".

Tuhan Bapa memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, Tuhan Anak memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, dan Tuhan Roh Kudus memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, namun mereka bukanlah tiga Tuhan yang memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, akan tetapi satu Tuhan yang memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu.

Tuhan Bapa adalah seseorang, Tuhan Anak adalah seseorang, dan Tuhan Roh Kudus adalah seseorang, namun mereka bukanlah tiga orang, akan tetapi satu orang.

Saya akan bertanya, bahasa apakah ini? Apakah ia bahasa Inggris? Sepertinya begitu, akan tetapi ia bukanlah bahasa Inggris. Anda mengatakan: "seseorang, seseorang, dan seseorang, namun mereka bukanlah tiga orang, akan tetapi satu orang.

Bahasa apakah ini?!! Katakan kepada saya, wahai orang-orang Inggris, orang-orang Amerika. Apa defenisi seseorang dalam bahasa kalian?.

Jika anda memiliki kesamaan yang sulit untuk dibedakan dengan ketiga saudara anda, kemudian salah seorang dari saudara anda melakukan tindakan kriminal, maka apakah anda atau saudara anda yang lain, yang tidak melakukan kesalahan juga dihukum? Tentu anda akan menjawab: "Tidak".

Mengapa tidak, sedangkan kalian semua sama? Anda akan katakan: "Tidak", sebab dia orang lain, bukan kami. Lalu apa yang menjadikannya orang lain? Anda akan mengatakan: "Kepribadiannya". Jika karena kepribadiannya berbeda anda katakan dia orang lain, maka ketika umat nasrani mengatakan: "Dengan nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus", saya akan katakan: "Bahwa secara logika mereka adalah tiga orang yang berbeda".

Ketika anda mengatakan Bapa, tentu yang anda maksudkan bukanlah Anak, dan ketika anda mengatakan Anak, tentu yang anda maksudkan bukanlah Roh Kudus, bukankah demikian?. Rasionalitas kita jelas tidak dapat menerima tiga orang yang berbeda sebagai satu orang, ia akan tetap menganggap ketiga orang yang berbeda tersebut sebagai tiga orang. Jika akal saja tidak dapat menerima hal itu, maka bagaimana kita dapat mengatakan bahwa tiga gambar yang kita lihat seperti satu? Tiga selamanya akan tetap tiga. Keyakinan yang menganggap bahwa setiap makhluk hidup adalah Tuhan, atau sama dengan Tuhan, dalam pandangan kaum muslimin adalah bentuk pengkhianatan terhadap Allah! Baik itu pemahaman yang menganggap bahwa Allah memiliki jasad atau bahwa Allah menjelma sebagai manusia, maupun pemahaman-pemahaman yang lain.

Di dalam al-Qur`an, Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam" ; padahal AI-Masih sendiri berkata: "Hai bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. " Sesungguhnya orang yang mempersekutukan setuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. " (QS. al-Ma'idah: 72)

Yesus mengatakan tentang Bapa yang ada di langit, Dia-lah Bapa kalian dan Bapa saya, selamanya.

Pada pasal pertama dari Injil Matius, disebutkan ayat yang sangat bertentangan dengan apa yang kalian katakan, yaitu bahwa kata: "Bapa kalian, Bapa kamu, telah disebutkan sebanyak tiga belas kali, sebelum Yesus sendiri mengatakan Bapaku, sungguh sesuatu yang sangat aneh!!

Yesus telah mengatakan kepada kalian sebanyak tiga belas kali drngan kiasan bahwa Allah adalah Bapa setiap manusia, sebab Dia-lah Sang Pencipta, yang memberi nikmat, dan yang membagi rizki kepada seluruh makhluk-Nya. Namun ia tidaklah dilahirkan di dunia, sebab kelahiran adalah perbuatan manusia, karena ia sangat berhubungan drngan unsur-unsur seks.

Keinginan untuk melakukan hubungan seksual adalah fitrah makhluk hidup, rendah, dan sangat tidak patut jika kita lekatkan fitrah ini kepada Allah SWT, meskipun demikian, orang-orang nasrani tetap saja selalu mengatakan:

"Anak Allah, Anak Allah, Anak Allah". Saya bertanya: "Berapa banyakkah anak Allah?! Mayoritas orang kulit hitam yang beragama nasrani mengatakan bahwa Allah hanya memiliki satu anak. Maka saya katakan: "Jika demikian berarti kalian sama sekali tidak membaca kitab suci kalian, atau kalian tidak membacanya sebagaimana mestinya. Tahukah kalian bahwa di dalam kitab suci kalian disebutkan, Allah memiliki anak-anak yang tidak terhitung jumlahnya? Di dalam kitab Kejadian disebutkan:

"1. Ketika manusria itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2. maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik­-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 3. Berfirmanlah Tuhan: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja. " 4. Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purba kala, orang-orang yang kenamaan. (Kejadian, 6: 1 - 4).

Di dalam kitab Keluaran disebutkan:

"4. Muka engkau harus berkata kepada Firaun: "Beginilah firman Tuhan: `Israel ialah anak-Ku, anak-Ku, yang sulung. " (Keluaran, 4: 22).

Di dalam Surat Paulus kepada Jemaat di Roma, disebutkan:

Di dalam kitab Yeremia disebutkan:

"9. Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, dlmana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia, 31: 9).

"14. Semua orang, yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah. (Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma, 8: 14).

Apabila anda taat kepada Allah dan mengetahui ajaran-ajaran-Nya, maka anda adalah seorang pendidik, atau yang semacamnya. Di dalam bahasa dan istilah-­istilah orang Yahudi, mereka ada yang mengatakan: "Anak Allah". Sedangkan orang-orang nasrani mengatakan: "Tidak, sekali-kali tidak, Yesus bukanlah anak Allah, ia dilahirkan, akan tetapi ia bukanlah makhluk." Saya katakan kepada anda: "Dapatkan anda menjelaskan kepada saya tentang hal ini, dapatkah anda memahamkan saya tentang apa yang ingin anda kukuhkan ketika anda mengatakan bahwa Yesus dilahirkan, namun bukan makhluk sebagaimana yang lainnya?! Apakah yang akan anda katakan kepada saya?!

Percayalah kepada saya! Bahwa selama empat puluh tahun ini tidak seorang nasrani pun yang dapat menjelaskan kepada saya tentang maksud dari kalimat tersebut. Ada satu orang Amerika yang pernah mencoba untuk menjelaskannya kepada saya. Ia mengatakan: "Yang dilahirkan artinya bahwa Allah-lah yang telah melahirkannya." Saya katakan kepadanya: "Apa?!!" Sebelum saya melanjutkan perkataan saya, ia mengatakan: "Tidak, anda telah bertanya kepada saya tenang arti kalimat tersebut, dan saya telah menjelaskannya kepada anda, akan tetapi saya sendiri tidak percaya bahwa Allah melahirkan anak."

Dengan demikian, maka perkataan tersebut adalah dusta, dan di dalam pandangan kaum muslimin, mengatakan bahwa Mesias itu Allah adalah bentuk kekafiran.

Di samping itu, ada juga bentuk keanehan lain dalam pandangan umat nasrani, yaitu keyakinan mereka terhadap Holy Trinity. Sekalipun golongan mereka berbeda-beda, dari mulai Ingilikan, Artsudzukis, Katolik, dan Maitsudiyah, akan tetapi keseluruhan mereka beriman dengan Holy Trinity. Mereka mengatakan bahwa Yesus adalah oknum kedua dari ketiganya. Anda mungkin pernah mendengar umat nasrani mengatakan: "Dengan nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus." Akan tetapi anda tidak akan pernah mendengar mereka mengatakan: "Dengan nama Roh Kudus, Anak, dan Bapa. Atau dengan nama Anak, Roh Kudus, dan Bapa."

Anak selalu dijadikan sebagai oknum ke dua dalam ketiga Trinitas tersebut, dan apabila ada seorang nasrani yang mengatakan bahwa Yesus adalah Bapa, maka perkataan ini dianggap sebagai satu dosa besar dalam pandangan gereja dan agama Nasrani.

Sedangkan di dalam pandangan Islam, meletakkan sifat-sifat KeTuhanan kepada makhluk apa pun adalah perbuatan kafir.

Akan tetapi menurut pandangan agama nasrani dan gereja-gereja Angelisme, atau Luterisme, atau Mesudisme, dan gereja-gereja lainnya, mengatakan bahwa Yesus adalah Bapa merupakan satu dosa besar.

Padahal ia adalah mitos klasik yang sengaja dibuat oleh gereja Katolik, dan keberadaannya telah ada sejak seribu tahun lebih. Saya tidak mengerti mengapa saudara Shorosh menyembunyikan hakikat tersebut. Padahal beliau sendiri beriman bahwa Yesus adalah Tuhan.

------------------------------------------------------------------------------------

16. Mesias bukanlah nama untuk nabi Isa as., ia merupakan julukan kemuliaan baginya, yang artinya orang yang disapu atau dilap dengan minyak suci. Ia digundul oleh para raja dan para pendeta pada waktu itu.

17. Luterisme adalah golongan yang mengikuti ajaran Martin Luter

18. Mesudisme adalah golongan Kosnseptor, yaitu salah satu pengikut gerakan perbaikan agama yang dipimpin oleh Charles dan Jonh Wesley di Oxsport (1729). Dimana dengan gerakan tersebut mereka berdua berusaha untuk menghidupkan kembali gereja-gereja di Inggris.


. Selengkapnya =>>

Orasi DR. Anis Shorosh (Lanjutan-2)

Di antara sifat-sifat Allah adalah Kuasa terhadap segala sesuatu. Lalu siapa di dunia ini yang mampu untuk mengatur perputaran udara dengan kekuatan murninya?, jelas anda akan mengatakan ‘Allah'. Jika demikian, maka katakanlah kepada saya, siapakah Yesus yang memiliki kemampuan untuk menentramkan badai topan di lautan luas, sebagaimana yang disebutkan di dalam Injil Lukas?14 Lalu apa pula yang akan anda katakan tentang kemampuannya untuk berjalan di atas air, dan berita tentang naiknya beliau ke langit dengan kekuatan luar biasa setelah selesai menunaikan risalah pengorbanannya di muka bumi, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Kisah Para Rasul?!. Saudara-saudara sekalian! Jika Eliya sebagai seorang nabi diangkat ke langit dengan kereta kuda yang terbuat dari api, maka Yesus dapat naik ke langit dengan kekuatannya sendiri, sebab ia memiliki kemampuan untuk itu, sebagaimana ia memiliki kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan.

Di dalam Injil Matius kita dapat membaca:

"18. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 19. Dekat jalan la melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi la tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu; “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. 20. Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?" (Matius, 21: 18-19).

Yesus memiliki kekuasaan terhadap orang yang sudah mati, sebagaimana yang disebutkan di dalam kisah Ezra pada keseluruhan pasal 11 dari Injil Yohanes:

“Ada seorangyang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 2. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 3. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit. " 4. Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu anak Allah akan dimuliakan. " 5. Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6. Namun setelah di dengarnya, bahwa Lazarus rakit, ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, dimana ia berada; 7. tetapi sesudah itu ia berkata kepada murid-murid­Nya: "Mari kita kembali ke Yudea". 8. Murid-murid itu berkata kepadanya: “Rabi, baru-baru ini orang­-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali kesana?" 9. Jawab Yesus: “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. 10. Tetapi jikalau seorang berjalan di malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya. " 11. Demikianlah perkataannya, dan sesudah itu ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi aku pergi kesana untuk membangunkan dia dari tidurnya. " 12. Maka kata murid-murid itu kepadanya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh. " 13. Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. 14. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; 15. Tetapi sukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya. " 16. Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan dia. " 17. Maka ketika Yesus tiba, didapatinya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. 18. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. 19. Disitu banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 20. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkannya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21. Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saurdaraku pasti tidak mati. 22. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadamu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya. " 23. Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit. " 24. Kata Marta kepadanya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman. " 25. Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26. dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati untuk selama­-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"27. Jawab Marta: “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia. " 28. dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada disana dan ia memanggil engkau. " 29. Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. 30. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. la masih berada di tempat Maria menjumpai dia. 31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi keluar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. 32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepadanya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati. " 33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masyghullah hatinya. Ia sangat terharu dan berkata: 34. “Dimanakah dia kamu baringkan? " jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!" 36. Maka menangislah Yesus. 36. Kata orang-orang Yahudi: "lihatlah, betapa kasihnya kepadanya!" 37. Tetapi beberapa orang diantaranya berkata; “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah ia bertindak, sehingga orang ini tidak rnati?" 38. Maka masyghullah pula hati Yesus, lalu la pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. 39. Kata Yesus: “Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepadanya: “Tuhan, ia sudah berbau sebab sudah empat hari ia mati. " 40. Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: "Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" 41. Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri disini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. "43. Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah keluar!" 44. Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kajan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain­-kain itu dan biarkan ia pergi. "

Persepakatan untuk membunuh Yesus
(Mat. 26: 1-5; Mrk. 14: 1-2; Luk. 22: 1-2)


45. Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percayalah kepadanya. 46. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Parisi dan menceriterakan kepada mereka, apayang telah dibuat Yesus itu. 47. Lalu imam-imam kepala dan orang­-orang Parisi memanggil mahkamah agama untuk berkumpul dan mereka berkata; "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. 48. Apabila kita biarkan dia, maka semua orang akan percaya kepadanya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita " 49. Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, imam besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, 50. dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa. " 51. Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai imam besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, 52. dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak AI­lah yang tercerai berai. 53. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh dia. 54. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum diantara orang-orang Yahudi, ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota bernama Efrain, dan di situ ia tinggal bersama-sama murid-muridnya. 55. Pada waktu itu hari raya paskah orang-orang Yabudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum paskah itu. 56. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata kepada orang lain: "Bagaimana pendapatmu ? Akan datang jugakah ia ke pesta?" 57. Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Parisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu drmana dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia. "

Yesus juga memiliki kekuasaan terhadap setan dan kaumnya.

Di dalam Injilnya, Lukas menyebutkan sebuah kisah tentang pertemuan antara Yesus dengan dunia ruh-ruh jahat:

"26. Lalu mendaratlah Yesus dan murid-murid-Nya di tanah orang Gerasa yang terletak di seberang Galilea. 27. Setelah Yesus naik ke darat, datanglah seorang laki­-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal di dalam rumah, tetapi dalam pekuburan. 28. Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: `Apa urusan-Mu denganku hai Yesus Anak Allah Yang Maha tinggi? Aku memobon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku. " (Lukas, 8: 26-28).

Selain itu, Yesus juga memiliki kekuasaan terhadap penyakit. Sesungguhnya seruan yang telah disam­paikannya kepada seluruh umat manusia, sama sekali tidak ada bandingannya sepanjang sejarah umat manusia.

"28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. " (Matius 11: 28).

Yesus telah menjadikan orang yang buta dapat melihat, menyembuhkan orang yang lumpuh, menghidupkan orang yang mati, dan menyembuhkan banyak manusia dari berbagaimacam penyakit yang lain.

Banyak golongan manusia yang mengikutinya, dan dia menyembuhkan mereka semua. Di samping semua itu, Yesus juga memiliki kekuasaan untuk mengampuni dosa-dosa manusia.

Tentang hal ini kita dapat membacanya di dalam Injil Markus dan Matius:

"3. Ada orang-orang datang mernbawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 4. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang ada di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu berbaring. 5. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah la kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" (Markus, 2: 3-5).

Siapakah yang dapat mengampuni dosa-dosa selain daripada Allah SWT ? Inilah yang saat itu mereka yakini dengan seketika, yaitu ketika ia (Yesus) merasakan keraguan yang bergemuruh di dalam hati mereka, ia berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal itu di dalam hati?

Manakah yang lebih mudah, apakah mengatakan kepada orang yang sedang dalam kegundahan hati, ‘dosa-dosamu telah diampuni', atau ‘berdiri dan bawalah tempat tidurmu?'.

Yesus telah mengampuni wanita yang berbuat dosa, dan mengampuni pencuri yang disalib bersamanya. Hanya saja, pencuri itu tidak mengharapkan ampunan untuk dirinya sendiri walau sekali pun. Yesus juga telah berdoa kepada Allah agar mengampuni orang-orang yang telah mengazabnya.

Yesus memiliki kekuasaan untuk menciptakan. Bahkan Allah telah memberikan keistimewaan kepadanya dengan penguasaan terhadap seluruh makhluk. Hal ini dapat terlihat ketika Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima rusa dan dua ikan. Di dalam kesempatan lain, beliau juga dapat memberi makan empat ribu orang dengan sepotong rusa dan sedikit ikan.

Tentang hal ini, Yohanes menguatkannya di dalam risalahnya yang pertama:

"20. Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengeritan kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. " (Surat Yohanes yang Pertama, 5: 20).

Saudara-saudaraku sekalian, para pendengar budiman!!.

Apakah pada malam hari ini, atau kapan saja, kita dapat mengingkari tentang hakikat yang telah diwahyukan kepadanya? Sesungguhnya lembaran­lembaran yang membuktikan akan keberadaan Yesus sebagai Penolong sangat jelas adanya. Para nabi dahulu telah memberitakan tentang kedatangannya, dan seluruh berita-berita tersebut telah terbukti dengan sangat terperinci.

Tuhan Bapa telah menegaskan tentang hubungannya dengan Yesus, yaitu dengan mengatakan bahwa ia (Yesus) adalah anaknya yang tercinta. Keajaiban-keajaibannya adalah bukti atas kekuatan dan kekuasaannya, dan Ruhul Kudus telah menjelaskan akan kebenaran ini, yang dipersaksikan oleh para rasul dan perjanjian baru.

Izinkan saya menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah pada hakikatnya adalah Yesus. Sesungguhnya, dalam perjalanan panjang sejarah umat manusia banyak orang yang dijadikan sebagai Tuhan, akan tetapi Yesus­lah Tuhan yang sebenarnya, dialah yang pertama, dan dialah yang esa, yang menjelma ke dalam bentuk manusia. Yesus datang mencari saya dan anda-anda sekalian untuk memberikan kehidupan yang abadi. Harga yang telah dibayarkan Yesus untuk mensucikan kita dari bermacam-macam dosa adalah kematiannya, karena itulah Allah memberikan kepada kita Tuhan Yesus kehidupan abadi Rahasia tentang hal ini akan lebih jelas jika anda mendengar apa yang dikatakan Yohanes kepada Yesus:

"29. Pada kesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Yohanes, 1: 29)” dan saya telah bersaksi bahwa ia adalah anak Allah.

Barangkali anda sekalian masih merasa bingung, bagaimana mungkin Mesias bisa mendapatkan tempat. Sesungguhnya Adam yang pertama mengalami kekalahan ketika berperang, akan tetapi Adam yang kedua (Yesus) mendapatkan kemenangan dalam peperangan. Peristiwa penyaliban yang dialaminya adalah bentuk kemenangan baginya.

Mengapa orang-orang Yahudi pada zaman dahulu melakukan pengorbanan? Mengapa al-Qur’an juga memerintahkan umatnya untuk melakukan hal itu? Jawabnya adalah tidak ada pengampunan dosa tanpa penumpahan darah.

Bukankah ini merupakan perbuatan yang aneh? Allah memerintahkan perbuatan baik karena kesucian, bukan untuk mencari kesucian. Kami tidak wajib untuk pergi ke bumi yang suci, baik itu Baitul Maqdis, atau Mekkah 15, atau Roma. Sebab tempat-tempat tersebut sama sekali tidak ada artinya dibanding kemuliaan Allah. Allah mencintai kita semua, dan akan mengampuni seluruh dosa-dosa kita dengan nikmat­Nya melalui keimanan kita terhadap Tuhan Yesus, Mesias. Karena kebesaran antara Allah terhadap alamlah, Dia mengorbankan anak satu-satunya, agar seluruh umat manusia yang beriman kepadanya (Yesus) tidak mengalami kebinasaan, bahkan sebaliknya, akan mendapatkan kehidupan yang abadi.

Terimakasih atas perhatian anda sekalian....

Pembawa Acara melanjutkan:

"Terimakasih, kami ucapkan kepada tuan Shorosh, atas pidatonya yang begitu semangat dan atas ketepatannya dalam mengalokasikan waktu selama 49 menit 5 detik.

----------------------------------------------------------------------------------
14. Orang-orang fakir India yang selalu melakukan latihan-latihan rohani, seperti karate, zen, maupun yang sebaliknya, dapat berjalan di atas bara api yang panas, dapat memakan kaca yang terbakar, bahkan dapat berjalan di atas ombak, bukan hanya di atas air. Akan tetapi mereka bukanlah Tuhan. Dengan demikian, maka walau bagaimana pun segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh Isa as. datangnya dari Allah.

15. Dianjurkannya pergi ke tempat-tempat suci bukanlah untuk sekedar mensucikan Allah, akan tetapi juga untuk berzikir dan mengambil i'tibar.


Selengkapnya =>>